Caption : Puluhan anggota KUMALA Berunjuk Rasa, Kritik Pemerintahan Bupati Lebak Seremonial Belaka
JUARAMEDIA, LEBAK – Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Kesatuan Mahasiswa Lebak (KUMALA) menggelar aksi unjuk rasa memperingati 100 hari kerja Bupati dan Wakil Bupati Lebak, Kamis (13/6/2025). Aksi yang digelar di depan kantor Bupati dan DPRD Lebak ini menyoroti sejumlah persoalan krusial, terutama soal tata kelola pertambangan dan kebijakan anggaran daerah.
Dalam orasinya, massa KUMALA menyebut banyak perusahaan tambang di Kabupaten Lebak yang belum menjalankan kewajiban membayar pajak mineral bukan logam dan batuan (MBLB), namun tetap dibiarkan beroperasi. Mereka menilai hal ini menunjukkan lemahnya komitmen pemerintah daerah dalam menegakkan aturan dan meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD).
“Kami mendesak Bupati dan Wakil Bupati segera menindak tegas perusahaan tambang yang tidak taat pajak. Ini menyangkut keadilan dan keberpihakan kepada masyarakat,” ujar salah satu orator dalam aksi.
Tak hanya itu, KUMALA juga menyinggung buruknya infrastruktur jalan akibat aktivitas kendaraan tambang dan truk bermuatan berat yang lalu lalang tanpa batasan waktu. Menurut mereka, hal ini membahayakan keselamatan warga dan mempercepat kerusakan jalan.
“Kebijakan jam operasional truk harus segera diterapkan. Jangan biarkan jalan-jalan desa hancur hanya karena abai mengatur lalu lintas tambang,” tambahnya.
Selain isu tambang, massa juga mengkritik minimnya transparansi anggaran dalam 100 hari pertama pemerintahan Hasbi-Junaedi. Mereka menuntut program prioritas yang pro-rakyat dan bukan hanya seremonial pencitraan.
Aksi berjalan damai dengan penjagaan dari aparat kepolisian. Setelah berorasi dan menyampaikan tuntutan, massa kemudian membubarkan diri dengan tertib. (jm)