Oplus_131072Caption : Junaedi Desky Kordinator Aksi Guru Madrasah Swasta
JUARAMEDIA, LEBAK – Ketegangan menjelang aksi ribuan guru madrasah swasta di Kabupaten Lebak akhirnya mencair.
Setelah melakukan audiensi dengan Wakil Bupati Lebak, Amir Hamzah, perwakilan guru yang tergabung dalam MDC of Lebak dan PGIN memutuskan membatalkan rencana aksi unjuk rasa yang semula dijadwalkan pada 3 November 2025.
Hal itu disampaikan oleh Ketua Koordinator Aksi Guru Madrasah Swasta Kabupaten Lebak, Junaedi Desky, usai menerima hasil audiensi tersebut.
“Sebelum ada kepastian dari Pemkab, kami berencana menggelar aksi besar-besaran di Kantor Bupati dan DPRD Lebak pada 3 November 2025. Tapi karena kita sudah audiensi, dan hasilnya cukup menggembirakan bagi kami, maka aksi tersebut resmi kami batalkan,” tegas Junaedi, Kamis (30/10/2025).
Junaedi menjelaskan, pembatalan aksi ini dilakukan setelah pihaknya mendapat komitmen langsung dari Pemkab Lebak untuk mengalokasikan anggaran insentif guru madrasah swasta di tahun 2026.
“Alhamdulillah, dan terima kasih atas respon Pemda Lebak. Dalam audiensi kemarin kita mendapat jawaban menggembirakan, karena Pemda pada tahun anggaran 2026 akan mengalokasikan anggaran untuk guru madrasah swasta. Mudah-mudahan bukan sekadar janji, tapi bisa direalisasikan,” ujarnya.
Langkah cepat Pemkab Lebak tersebut disambut positif oleh kalangan guru madrasah swasta yang selama ini menuntut keadilan kesejahteraan.
Mereka berharap kebijakan baru ini benar-benar diwujudkan dalam APBD 2026 sebagai bentuk penghargaan atas dedikasi para guru madrasah yang mengabdi di lembaga pendidikan swasta.
Sebelumnya diketahui, Ribuan Guru Madrasah Swasta di Lebak yang di inisiasi oleh MDC of Lebak dan PGIN berencana akan menggelar aksi demo besar-besaran dihalaman kantor Bupati dan DPRD Lebak.
Bahkan, Jumat sore (24 Oktober 2025), Bidang Humas panitia aksi Hendra Supriandi telah resmi menyerahkan surat pemberitahuan bernomor 092/MdC-PGIN/PADI/X/2025 kepada Kapolres Lebak Cq. Kasat Intelkam, yang diterima langsung oleh Staf Intelkam, Nesta.
Dalam surat tersebut disebutkan, aksi damai akan dimulai pukul 13.00 WIB hingga selesai, dengan titik kumpul di Alun-Alun Rangkasbitung sebelum bergerak menuju depan Kantor Bupati dan DPRD Kabupaten Lebak.
Diperkirakan sekitar 2.000 peserta akan terlibat dalam aksi ini. Mereka akan membawa sound system, spanduk, selebaran, serta keranda mayat sebagai simbol protes moral terhadap kebijakan yang dinilai tidak berpihak pada guru madrasah swasta.
“Kami menuntut keadilan dan perhatian dari pemerintah daerah. Guru madrasah swasta juga punya peran besar dalam dunia pendidikan, namun sering kali luput dari perhatian anggaran,” tegas
Tuntutan utama mereka adalah alokasi anggaran dari APBD Kabupaten Lebak untuk insentif guru madrasah swasta tingkat RA, MI, dan MTs. Para guru berharap Pemkab Lebak segera membuka ruang dialog agar aspirasi mereka tidak lagi diabaikan.
Aksi ini juga mendapat dukungan dari Ketua MDC of Lebak, Deni Subhani M.Pd.I, serta Ketua PC PGIN Kabupaten Lebak, Aang S.Pd.I M.Pd, yang keduanya menandatangani surat pemberitahuan aksi tersebut.
“Kami berharap aksi ini berjalan tertib, damai, dan menjadi momentum bagi pemerintah daerah untuk membuka mata terhadap kesejahteraan guru madrasah,” ujar Deni Subhani.
Tembusan surat pemberitahuan aksi telah disampaikan kepada Bupati Lebak, Ketua DPRD Lebak, Kepala Kemenag Lebak, serta seluruh guru madrasah swasta se-Kabupaten Lebak. (*)