Pelayanan KIA di Puskesmas Cikulur Dinilai Buruk, Pasien Minta Oknum Bidan di Mutasi

Muhamad Mubin Wibawa
23 Sep 2020 09:52
2 menit membaca

Caption : Pasien tengah menunggu antrean pelayanan KIA di area kantor Puskesmas Cikulur

JUARAMEDIA, LEBAK – Sejumlah pasien yang merupakan warga di Kecamatan Cikulur mengeluhkan pelayanan salah seorang oknum bidan, seperti (YI) pada layanan Kesehatan Ibu dan Anak atau KIA di Puskesmas Cikulur. Pasalnya, oknum tersebut dalam melayani pasien diduga, tidak memiliki sopan santun. Bahkan, dari bahasa yang kerap dilontarkan sangat kasar.

“Kami menolak untuk datang ke Puskesmas Cikulur jika bidan (YI) masih bertugas disini. Sebab, YI kerap berbahasa kasar dan sering membentak disaat melayani kita,” kata Bunga salah seorang pasien saat ditemui tengah mengeluarkan air mata di halaman kantor puskesmas setempat, Rabu (23/9/2020).

Menurutnya, sikap bidan tersebut dinilai sudah kelewatan dan menganggap pasien layaknya bukan manusia. Terlebih, kepribadiannya tidak menonjolkan seperti orang berpendidikan.

“Untuk apa kami berbohong menilai kinerja bidan, silahkan tanyakan langsung kepada pasien yang berobat ke layanan KIA,” ungkapnya.

Hal senada disampaikan Enur pasien lainnya, ia mengatakan jika pelayanan KIA pada Puskesmas Cikulur sangat parah. Bahkan, bidannya tidak memiliki etika dalam berkomunikasi dengan pasien.

“Iyah betul kasar dalam berkomunikasi. Lebih baik, YI angkat kaki dari puskesmas,” pintanya.

Sementara Kepala Puskesmas Cikulur, Juanda membenarkan jika YI dalam menjalankan tugasnya kerap mendapatkan kritikan, seperti aduan negatif.

“Terutama dari sikap dan etikanya berbahasa ,” ujarnya.

Dijelaskan Juanda, sebetulnya ia hanya memiliki kebijakan sesuai dengan jabatan dan kewenangannya.

“Padahal, setiap pagi kami sering melakukan brifieng atau pengarahan kepada semua rekan kerja disini. Termasuk, penjaga keamanannya,” ungkapnya.

Mengenai, teguran dan pengarahan kepada YI sudah dilaksanakan. Tapi, soal kebijakan untuk merotasi salah satu petugas di puskesmas, tentu sudah bukan ranah pimpinan.

“Saya hanya sebagai pimpinan puskesmas, terimakasih sudah memberikan informasi dan kritik yang sifatnya membangun serta meningkatkan mutu pelayanan kami,” ujarnya.

Disinggung soal penegasan terkait banyaknya aduan pasien terhadap prilaku YI, ia mengaku hanya bisa menegur dan memberikan pengarahan.

“Semoga kedepannya, YI bisa melayani pasien dengan ramah dan lembut,” tandasnya.

Kemudian, berdasarkan hasil informasi yang diperoleh dari beberapa rekan kerjanya, YI dibenarkan memiliki prilaku arogansi dan sulit berkomunikasi dengan baik.

“Jangankan dengan pasien, sama kita saja rekan kerjanya komunikasinya selalu dianggap remeh,” kata salah seorang rekan kerjanya yang enggan disebutkan identitasnya. (ika/yat).

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *