JUARAMEDIA, JAKARTA – Saudara , ribuan guru madrasah dari berbagai daerah di Indonesia akan menggelar aksi besar di Jakarta pada tanggal 30 Oktober 2025.
Aksi bertajuk Gerakan Guru Bersatu atau GERUS ini diinisiasi oleh Perkumpulan Guru Inpassing Nasional—sebagai bentuk perjuangan para pendidik madrasah untuk menuntut hak dan kesejahteraan mereka.
Ribuan guru madrasah dari seluruh penjuru Indonesia dipastikan akan memadati kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat, pada Kamis, 30 Oktober 2025.
Aksi nasional bertema Gerakan Guru Bersatu (GERUS) ini digagas oleh Perkumpulan Guru Inpassing Nasional (PGIN) bersama sejumlah organisasi guru madrasah lainnya.
Dalam surat resmi yang diterbitkan Pengurus Besar PGIN bernomor 015/PGIN/PB.2.3/10/2025, seluruh anggota diimbau hadir mulai pukul 07.30 pagi hingga selesai, dengan titik kumpul di sekitar Masjid Istiqlal – Patung Kuda Jakarta.
Aksi ini merupakan hasil koordinasi berbagai organisasi guru, di antaranya PGMM, PBPGSI, GTKMB, FPAKSI, dan PGMNI, yang sebelumnya menggelar rapat bersama pada 12 September 2025.
Adapun tiga tuntutan utama yang akan disuarakan PGIN antara lain:
1️⃣ Pengangkatan P3K/ASN bagi guru madrasah swasta.
2️⃣ Pengakuan masa kerja inpassing serta pembayaran TPG yang tertunda.
3️⃣ Pembukaan kembali program inpassing guru.
Ketua Umum PGIN, Hadi Sutikno, S.Pd.I, bersama Sekretaris Deni Subhani, M.Pd.I, menegaskan bahwa aksi ini bukan sekadar unjuk rasa, melainkan gerakan moral untuk memperjuangkan kesejahteraan guru madrasah.
“Jangan hanya diam, suarakan aspirasi kita. Kini saatnya guru madrasah bersatu agar profesi kita lebih dihargai.”kata Deni Subhani Rabu 8 Oktober 2025
Dalam aksi ini, seluruh peserta diwajibkan mengenakan seragam hitam putih, dengan kopiah dan jilbab hitam, serta membawa payung atau topi sebagai pelindung kepala.
Setiap kabupaten dan kota juga telah menyiapkan koordinator lapangan masing-masing.
Dengan tagline “Bergerak Bersama! Kalau Bukan Kita, Siapa Lagi?”,
aksi GERUS diharapkan menjadi momentum besar bagi guru madrasah di seluruh Indonesia untuk menyuarakan aspirasi langsung kepada Presiden Republik Indonesia.
PGIN berharap pemerintah segera memberikan kejelasan status dan kesejahteraan bagi para pendidik madrasah.
Dari Jakarta, Tim Liputan JuaraMedia melaporkan.