
Kampung Nelayan Jadi Kampung Inggris
JUARAMEDIA.COM PANDEGLANG – Kampung nelayan yang memiliki kehidupan khas masyarakat nelayan, di wilayah Kecamatan Cikeusik, Kabupaten Pandeglang yang berlokasi berada di dekat dermaga perahu nelayan akan menjadi Kampung Inggris.
“Kampung nelayan yang diharapkan anak-anaknya pintar berbahasa inggris untuk menghadapi tantangan kemajuan kedepan karena akan banyak touris asing ke wilayah ini.” ungkap Ketua Perkumpulan Urang Banten (PUB) Kabupaten Pandeglang, Ki Wawan Ridwan kepada media, Rabu (03/03/21) dalam acara diskusi itu yang dihadiri Wakil Ketua Umum PUB Pusat bidang pertanian adalah Ki Anton Apriono mantan Menteri Pertanian.
Menurut Wawan, Kampung Nelayan ini mulai berdiri sekitar tahun 1970 diatas lahan Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi Banten.
“Kampung ini dinamakan kampung Inggris karena mereka ingin anak-anak mereka mampu berbahasa Inggris dimana saat ini mereka belajar bahasa Inggris secara rutin. Di pantai kampung ini juga sudah ditanami tanaman mangrove.” katanya lagi
Namun, katanya, Masyarakat kampung ini mendengar issue bahwa kampung ini akan direlokasi dan hal ini menimbulkan keresahan di masyarakat karena mereka merasa sudah betah di kampung ini.
“Dari hasil diskusi dengan masyarakat kampung Inggris ini maka solusi yang ditawarkan kepada pemerintah adalah kampung ini hendaknya dijadikan kampung budaya nelayan yang bisa ditata menjadi obyek wisata, menjadi kampung wisata nelayan.” harapnya.
Hal ini juga didukung oleh penanaman mangrove di sekitar pantai kampung nelayan tersebut.”Dimana mangrove ini nantinya ditata untuk menjadi fasilitas wisata.” ujarnya.
Hal kedua yang diusulkan masyarakat adalah pembangungan rumpon oleh pemerintah di areal yang tidak jauh dari pantai, sekitar 10 mil dari pantai agar dapat dijangkau oleh perahu nelayan kecil. Hal ini dikarenakan nelayan kecil kesulitan mendapatkan ikan terutama di muslim paceklik seperti saat ini.
“Rumpon yang ada sekarang adalah milik swasta dan itupun berada jauh ditengah laut, sekitar 80 mil dari pantai, jelas tidak terjangkau oleh kapal nelayan kecil.” pungkasnya. (Den)
Tidak ada komentar