Lalu kau celupkan kasih yang penuh kisah di altar Penyair madu dan rembulan, tentang vaksin penangkal setan. Sedang aku, hanya seonggok batu nisan yang dihidupkan Tuhan untuk mencintaimu tanpa alasan
Kemarilah duhai Sang kekasih … biar kukecup kelopak matamu yang indah itu, berkilau memesona, bermandikan semuratkan cahaya surga, membaca ramalan cuaca dan masa depan yang tak terhingga. Hingga kupaham, duhai kekasih. Pengorbananmu pada semesta membentang bak jambrut katulistiwa. Tentang rahmat dan kasih sayang tanpa anulir, kuingin kau tetap terjaga, agar negeri ini tak porak poranda, oleh ambisi secuil. Sebab engkau dicipta untuk keselamatan kami semua.
Ya, Rasululullah, salamun alaih.
Ya, Habibiullah, salamun alaih.
.
Prosais – Dhani Sugesti
Lebak, 10 Okt 2021