Pasca Peletakan Batu Pertama, Warga Pertanyakan Kelanjutan Pembangunan Masjid Negeri di Atas Awan

Caption : Kondisi saat ini, lokasi pembangunan Masjid Negeri di Atas Awan. Pasca Peletakan Batu Pertama 24 Oktober 2019 lalu 

 

JUARAMEDIA LEBAK – Sejumlah warga Citorek, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Lebak mempertanyakan kelanjutan pembangunan Masjid di kawasan wisata ” Negeri di Atas Awan”. Pasalnya sejak dilakukan peletakan batu pertama 24 Oktober 2019 lalu oleh Gubernur Banten Wahidin Halim, hingga kini belum ada progres yang menunjukan ada tanda tanda Masjid tersebut segera akan dilaksanakan.

” Awalnya kami sebagai warga sangat senang dan apresiasi kepada Gubernur Banten yang peduli terhadap sarana ibadah, tapi kenyataannya, ini kami menduga hanya sekadar pencitraan saja dan pembohong publik. Jujur kalau kami sangat kecewa kepada Pemprov Banten ” Ujar Arya aktivis Citorek melalui pers rillisnya, Sabtu (27/6/2020).

Informasi yang diterima kata Arya, pembangunan Masjid tersebut akan menghabiskan dana sekitar 5 miliar dan bersumber dari dana infak PNS di Pemprov Banten.

” Informasinya dana untuk pembangunan Masjid tersebut bukan bersumber dari APBD Provinsi, melainkan infak PNS yang ada di lingkungan Pemprov Banten” Imbuh Arya.

Bahkan kata Arya tidak itu saja. Sekda Banten Al Muktabar pernah mengatakan di media, bahwa hasil dari infak para ASN di Banten, dana yang sudah terkumpul mencapai Rp. 768 juta. Menurutnya, pembangunan Masjid Rahmatan Lil’alamin ini merupakan sebagai ungkapan rasa syukur atas karunia Negeri di Atas Awan Citorek Dan masih kata Sekda sambung Arya diperkirakan membutuhkan 8 – 9 bulan untuk berfungsi sebagai Masjid.

” Kalau kita plas back sejak peletakan batu pertama 24 Oktober 2019 lalu, hingga sekarang sudah berjalan sekitar 8 bulan. Sementara kondisi dilapangan belum ada progres apa apa, selain peletakan batu pertama itu” Tutur mantan aktivis Kumala ini.

Pertanyaan kata Arya, pihaknya selaku Aktivis Citorek heran. Sebab pembangunan Masjid dengan anggaran yang cukup pantastis ini, mau kapan di bangun.?

“Dan anggaran yang sudah terkumpul dari infak ASN Rp 780 jutaan dikemanakan.?
Ini membuat kami curiga, Karna dilapangan tidak ada progres.” katanya

” Stop untuk melakukan pembohongan publik. Kami berharap ini secepatnya di realisasi, jangan sampai kepercayaan kami terhadap Pemprov Banten luntur “Imbuhnya.(red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *