Petani Baduy Mengeluh Panen Durian Menurun

Yayat - JuaraMedia
22 Jan 2021 11:01
3 menit membaca

Petani Baduy Mengeluh Panen Durian Menurun

 

JUARAMEDIA.COM LEBAK – Sejumlah petani Baduy di pedalaman Kabupaten Lebak, Provinsi Banten mengeluhkan panen durian menurun drastis dibandingkan tahun lalu.

“Kita panen durian tahun ini biasanya Januari melimpah, namun kini relatif kecil,” kata Pulung (55) seorang petani Baduy di Lebak, Jum’at (22/01/2021).

Panen buah durian setiap tahun dapat memberikan kontribusi besar terhadap perguliran ekonomi masyarakat Baduy.

Selain itu juga durian Baduy dipasok ke berbagai daerah, seperti Rangkasbitung, Jakarta hingga Indramayu, Jawa Barat.

Namun, panen durian tahun ini menurun drastis akibat adanya perubahan cuaca, dimana setiap bulan November pohon durian tengah berbunga diterjang curah hujan tinggi hingga saling berjatuhan.

Biasanya, kata dia, pengalaman tahun-tahun lalu pada Januari itu musim panen durian melimpah di kawasan pemukiman Baduy dan memberikan pendapatan ekonomi cukup besar mulai petani, buruh pemetik, pengangkut dan pedagang.

“Kami sangat terpukul panen tahun ini dari 30 batang pohon,tetapi hanya tiga batang pohon yang dipanen dengan pendapatan Rp10 juta, padahal jika panen semua Rp120 juta,” katanya menjelaskan.

Begitu juga Rusman (55) petani Baduy mengaku panen durian dipastikan di wilayah kawasan pemukiman Baduy tidak cukup menggembirakan karena banyak batang pohon durian tak berbuah akibat adanya perubahan cuaca tersebut.

“Kami panen durian hanya empat pohon dan dijual sekitar Rp13 juta,” katanya menjelaskan.

Asep (45) seorang warga Baduy mengatakan dirinya menampung buah durian dari petani Baduy itu relatif menurun dibandingkan tahun lalu.

Sebab, dirinya tinggal di Kampung Kadu Ketug I merupakan kampung pertama yang disinggahi oleh pengunjung wisata merasa kewalahan melayani permintaan durian itu.

Para pengunjung wisata yang mampir ke rumahnya membeli durian cukup banyak untuk dijadikan oleh-oleh.

“Kami kemarin menjual durian Rp13 juta dari 500 buah durian dengan harga Rp25 ribu sampai Rp50 ribu per buah,” kata Asep.

Ia mengatakan pihaknya optimistis panen durian pada Januari 2022 dipastikan kembali melimpah.

Selama ini, kata dia, keunggulan buah durian Baduy memiliki kualitas dan tidak kalah dengan durian montong atau hepe.

Buah durian Baduy khas dengan buahnya yang tebal dan warna putih, beraroma, dan rasanya cukup manis.

“Kami setiap panen memasok durian ke Pasar Rangkasbitung dan Jakarta, namun tahun ini hanya berjualan di pemukiman Baduy saja,” katanya.

Sejumlah wisatawan dari Kecamatan Bayah Kabupaten Lebak saat ditemui di pemukiman kawasan Baduy mengatakan bahwa mereka datang ke sini bersama rombongan keluarga untuk menikmati buah durian.

Biasanya, pada bulan Januari kawasan Baduy dibanjiri buah durian dengan harga murah dan terjangkau dibandingkan membeli di pasar.

“Kami merasa senang bisa menikmati durian, sekaligus menikmati panorama alam kawasan Baduy,” kata Eti, warga Bayah Kabupaten Lebak. (arya/JM)

 

Yayat - JuaraMedia
Author: Yayat - JuaraMedia

Pemimpin redaksi

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *