Salah satu pekerja saat melakukan perbaikan di SDN 1 Cipendeuy, Kecamatan Malingping.Lebak- Gerakan Nasional Pencegahan Korupsi (GNPK RI) Provinsi Banten mengkritisi proyek pekerjaan rehabilitasi dan renovasu sarana prasarana SDN 1 Cipendeuy, Kecamatan Malingping, Kabupaten Lebak.
Lembaga yang dikomandoi Sudarmanto ini menuding proyek yang berasal dari Kementerian PUPR itu tidak dikerjakan secara maksimal lantaran terdapat beberapa hal yang dikeluhkan pihak sekolah seperti pintu ruangan yang tak bisa ditutup sampai instalasi listrik yang belum terpasang.
“Kami menduga yang menjadi penyebabnya karena seringnya pemindah tanganan pelaksanaan pekerjaan dilapangan yang membuat pekerjaan tidak maksimal,” kata Ketua Umum Gerakan Nasional Pencegahan Korupsi
(GNPK RI) Provinsi Banten, Sudarmanto dalam siaran pers yang diterima Juaramedia.com, Kamis, 23 Januari 2020.
“Jika CV yang mendapatkan tender melaksanakan tentunya mereka akan menjaga kualitas. Karena hasil pembangunan akan menetukan nama CV tersebut bagus atau tidak,”sambungnya.
Ia pun meminta pihak pelaksana agar segera melakukan perbaikan sehingga para pelajar bisa melakukan KBM dengan aman dan nyaman.
“Kalau yang melaksanakannya CV lain mereka tentu tidak akan memikirkan kualitas yang penting pelaksanaan dilapangan beres karena ketika berkualitas baik pun bukan CV mereka yang akan berkibar,”jelasnya.
Untuk diketahui pembangunan renovasi di SDN 1 Cipendeuy ini adalah program renovasi sarana dan prasarana Lebak Satu dari program Kementerian PUPR Direktorat Jenderal Cipta Karya Balai Prasarana Permukiman Wilayah Provinsi Banten yang tersebar di 41 titik sekolah yang ada di Kabupaten Lebak, dengan total anggaran sebesar Rp 31.123.679.000,- APBN 2019 namun hasilnya tidak maksimal.
Dalam papan proyek tertera pekerjaan digarap oleh PT. Wisana Matrakarya.
Sementara seperti dikutip Orbitbanten.co.id Gilang pihak pelaksana proyek rehab sekolah langsung meninjau lokasi rehab bangunan di SDN 1 Cipendeuy, Jumat, 23 Januari 2020. Menurutnya, pelaksanaan sudah sesuai dengan RAB.
“Kami hanya melaksanakan pekerjaan yang ada di RAB saja dan itu sudah selesai,” kata Gilang kepada wartawan.
Adapun mengenai pelaksanaan pekerjaan yang lain, lanjut Gilang, pihaknya mengku tidak mengetahui. Karena menurutnya, pekerjaan yang dilakukan hanya sesuai dengan RAB saja.
“Ketika yang lainnya tidak kami kerjakan berarti itu pekerjaan yang tidak ada di RAB-nya, karena acuan kerja kami kepada RAB tersebut,” ungkapnya.
Namun demikian, pihaknya berjanji akan memperbaiki seluruh pekerjaan yang kualitasnya tidak maksimal.
“Kami akan perbaiki semuanya biar sekolah ini rapih. Meski itu diluar kewajiban kami, ini hanya kebijakan saja,” imbuhnya. (JM/Raja)
Tidak ada komentar