Miris ! Tak Jauh Dari Kantor Bupati, KBM SDN 2 Pasir Kupa Gelar Karpet Numpang di Madrasah

Redaksi - JuaraMedia
28 Okt 2019 06:57
3 menit membaca

Foto : KBM Siswa-siswi SDN 2 Pasir Kupa Gelar Karpet Numpang Di Madrasah

Penulis : Rizky Agustin | Editor : Budy

LEBAK – Meski lokasinya tidak jauh dari kantor Bupati Lebak. Aktivitas KBM Siswa SDN 2 Pasir Kupa, Kecamatan Kalanganyar, Kabupaten Lebak cukup memprihatinkan. Pasalnya, selain sebagian siswanya harus belajar dilantai dan numpang di Madrasah milik warga setempat.

SDN ini juga tak memiliki sarana lapangan upacara dan letak  gedung sekolah tersebut dipisahkan oleh jalan Raya. Tiga lokal letaknya ada di atas jalan raya, tiga lokal lagi berada di bawah jalan raya, dengan jarak lokal yang ada di atas dengan yang di bawah sekitar 90 meteran dengan ketinggian sekitar 10 meter diatas ketinggian jalan tersebut.

Jumlah  siswa SDN 2 Pasir Kupa ini berjumlah 324 siswa dengan jumlah rombel 12 rombel sementara gedung yang ada hanya ada 6 lokal. Jumlah rombel yang tak sebanding inilah pihak sekolah setempat terpaksa meminta tumpangan ke pemilik madrasah yang ada di sekitar sekolah tersebut.

“Tentunya agar KBM ini tetap berjalan lancar, tentunya kami terpaksa meminta kebaikan pemilik madrasah, agar gedung madrasahnya bisa kita gunakan juga untuk KBM siswa kami. Karena lokal yang ada milik SDN 2 Pasir Kupa tak mencukupi menampung jumlah siswa sebanyak 12 rombel atau  324 siswa. Tumpangan yang kami dapat ini juga tidak gratis, kami tiap bulan harus membantu untuk bayar listrik, air dan kebersihan. Kalau di uangkan ya nilainya sekitar 300 ribuan / bulan,” ujar Huryati kepala SDN 2 Pasir Kupa, Kecamatan Kalanganyar, Senin (28/10/19).

Dampak dari kekurangan lokal dengan tiik lokal yang berbeda beda letaknya ini sambung Huryati, komunikasi dan silaturahmi antar guru dan kepala sekolah juga tak selancar dengan guru guru yang letak gedungnya ada di satu lingkungan sekolah.

“Misalnya kalau ada rapat koordinasi atau briefing, kami cukup ke sultan. Karena satu persatu guru harus di panggil ke tempat masing masing. Melalui telepon, disini sinyal tidak ada, kami juga heran. Padahal di pasir kupa ini ada di muka kota Rangkasbitung, tapi sinyal hp tidak ada,” imbuhnya.

Upaya untuk mengatasi kekurangan sekolahnya ini kata Huryati, pihaknya selain menumpang di Madrasah, juga telah melaporkannya ke pihak pejabat terkait.

“Ke dinas pendidikan kabupaten sudah, UPT dan Pengawas di Kalanganyar juga sudah. Berdasarkan laporan Kepsek Kepsek sebelumnya juga, mereka telah melaporkannya. Tapi hingga sekarang belum ada realisasi apa apa. Menurut cerita Kepsek sebelumnya, karena kebetulan saya ini baru 1 bulan menjabat. Ke SDN 2 Pasir Kupa ini telah di tinjai oleh anggota DPRD dan pihak dinas pendidikan Kabupaten Lebak. Kondisi sekolah menumpang ini ternyata sudah berlangsung puluhan tahun,” terangnya.

Karena itu kata Huryati, pihaknya berharap Dinas Pendidikan Kabupaten Lebak untuk segera mencarikan solusinya, agar aktivitas KBM disekolahnya berjalan nyaman.

“Untuk kegiatan upacara bendera, sementara kami tidak melakukan. Sudah empat minggu kami tak upacara, karena lapangan yang biasa kami gunakan dihalaman gedung Pos Yandu milik desa, saat ini digunakan warga untuk menyimpan material bangunan oleh warga setempat. Ya, selama lapangan ini di gunakan  warga, selama itu pula dipastikan tidak bisa menggelar upacara bendera,” keluhnya.

Sementara itu Alvin kelas IV SDN 2 Pasir Kupa, Kecamatan Kalanganyar mengaku, belajar tanpa mobeler membuat dirinya terkadang pegel pegel.
Karena itu, kata Alvin pihaknya meminta kepada Bupati Lebak untuk memperhatikan sarana dan prasarana sekolahnya tersebut

“Tolong pak sampaikan ke bu Bupati, di sekolah kami ini, belajarbya masih dilantai ngampar karpet,” katanya. 

TIM REDAKSI
Author: TIM REDAKSI

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *