
Foto : ilustrasi/net
PANDEGLANG – Para pengusaha pribumi asal Kabupaten Pandeglang yang tergabung dalam Asosiasi Kontraktor Seluruh Daerah Indonesia (AKSDAI) Kabupaten Pandeglang geram dan merasa keberatan dengan pernyataan juru bicara keluarga besar Mulyadi Jayabaya (JB), Agus Wisas yang dinilai telah mendeskreditkan kepemimpinan Irna-Tanto yang telah melakukan berbagai pembangunan di Kabupaten Pandeglang.
Seperti halnya yang disampaikan Syahrul Aris selaku Direktur CV Fatoni Raya menyatakan, bahwa statmen Agus Wisas di media online dan media sosial yang menuding buruknya kualitas pelayanan kesehatan hingga kualitas infrastruktur dinilai tidak tepat.
“Saya rasa tidak tepat, bila Pak Agus Wisas menyampaikan statment itu, karena tidak sesuai dengan fakta. Jika ingin berkompetisi di Pilkada Pandeglang, mari kita bangun narasi-narasi positif dan konstruktif untuk membangun Kabupaten Pandeglang yang lebih baik lagi,” ungkap Syahrul dalam siaran pers, Minggu (06/10)
Menurut Syahrul, di bawah kepemimpinan Bupati Irna Narulita dan Wakil Bupati Tanto Warsono Arban (Irna-Tanto) banyak hasil pembangunan yang telah dilakukan dan dirasakan masyarakat, baik di bidang infrastruktur, kesehatan, pendidikan, pemberdayaan masyarakat, dan lainnya.
Berdasarkan data, lanhunya, telah terbangun 491,56 kilometer jalan beton, hotmix, rabat beton, dan pengerasan yang dilakukan oleh DPUPR, DKPP, dan DPMPD. Kemudian juga terbangun jalan paving blok sepanjang 536,74 kilometer dari DKPP dan DPMPD.Selanjutnya, terbangun 324 embung desa, 248 unit sarana air bersih, 4.478 unit Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS), dan 257 jembatan.
“Jadi jika berbicara pembangunan di Kabupaten Pandeglang itu buruk, itu sama saja telah menampar kami selaku pengusaha di Pandeglang. Kami tentunya, besar atau kecilnya memiliki kontribusi dalam melakukan membangun di Pandeglang,” bebernya.
Hal serupa juga disampaikan Direktur Kadupinang Raya, Mamad Koper, bahwa konstelasi politik jelang Pilkada Pandeglang jangan merusak yang sudah ada, termasuk mendiskriditkan hasil pembangunan yang sudah dilakukan pemerintah daerah setempat.
“Jangan sampai kinerja pemda yang sudah bagus, tetapi dibangun narasi negatif di ruang publik. Sebab, masyarakat awam bisa saja menelan pernyataan dari Agus Wisas secara utuh, tanpa ditelaah terlebih dahulu. Menurut hemat saya, jika hendak berbicara atau mengeluarkan statment sebaiknya by data. Saya melihat pernyataan Agus Wisas yang menanggapi berita Pak Dimyati itu penuh emosi dan menyampingkan sisi rasionalitas,” tandasnya.
Hal senada juga dijelaskan
Ketua Bidang Koperasi dan Pembinaan Usaha Kecil pada AKSDAI Kabupaten Pandeglang, Winangun, bahwa kepemimpinab Irna-Tanto selama empat tahun memimpin Kabupaten Pandeglang, banyak hasil pembangunan yang dirasakan oleh masyarakat, seperti menurunnya jumlah warga miskin dan angka pengangguran.
“Kalau kita buka data, angka kemiskinan dari tahun 2015 sampai 2018 itu terus mengalami penurunan, dari tahun 2015 sebanyak 124.420 jiwa atau 10,43 persen terus turun pada tahun 2018 menjadi 115.107 jiwa atau 9,51 persen. Kemudian juga angka pengangguran dari 50.192 jiwa atau 10,22 persen pada tahun 2015 terus turun hingga ke angka 40.329 jiwa atau 7,98 persen,” jelasnya.
Dikatakannya, prestasi tersebut tidak bisa dinafikan dan menjadi bukti empiris atas keberhasilan Irna-Tanto dalam mempimpin Pandeglang selama empat tahun terakhir. Apalagi, atas kinerjanya itu Bupati Irna berhasil meraih sekitar 13 penghargaan, seperti Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE), Kabupaten Layak Anak (KLA) dan lainnya.
“Selama kepemimpinan Irna-Tanto pun mendapat penilaian Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari BPK-RI berturut-turut selama tiga tahun. Dan masyarakat tahu itu,” pungkasnya. (dni/yaris)
Tidak ada komentar