LEBAK – Ratusan mahasiswa perguruan tinggi La tansa Mashiro dari berbagai fakultas mengikuti agenda rutin yang diadakan pihak kampus di setiap Bulan Suci Ramadhan yakni, Ramadhan Kampus Perguruan Tinggi La Tansa Mashiro, bertempat di Hall Kampus La Tansa Mashiro, Rangkasbitung, Lebak, Banten, Minggu (12/5/2019).
Ramadhan Kampus Perguruan Tinggi La Tansa Mashiro di bulan suci Ramadhan 1440 H tahun ini mengambil tema, “Ramadhan Sebagai Momentum Meluruskan Niat dan Menggapai Cinta illahi.” Dan menghadirkan Erbe Sentanu, seorang penulis buku sebagai nara sumber atau pembicaranya.
Koordinator Perguruan tinggi La Tansa Mashiro, Dr Soleh Rosyad mengatakan, dengan tema ramadhan sebagai momentum meluruskan niat dan menggapai cinta illahi. Kebetulan, tema ini berkaitan langsung dengan momen ramadhan untuk menerjemahkan makna atau memaknai keikhlasan.
“Ini kan ruh kehidupan dan ruh sluruh pekerjaan kita, secara konsep mungkin orang tahu harus ikhlas harus jelas, tapi seperti apa ikhlas itu. Momentum bulan suci ramadhan ini kita undang pak erbe sentanu, penulis quantum ikhlas, dan cocok seperti yang dia tulis,” ujarnya.
Pasca mengikuti ramadhan in kampus ini, diharapkan Dr Soleh Rosyad, seluruh mahasiswa mampu memaknai makna ikhlas didalam kehidupannya yang bisa diambil dalam momentum bulan ramadhan. Dimana pendidikan keikhlasan itu diajarkan didalam puasa ramadhan.
“Setiap tahun kita adakan bagi mahasiswa satu kali selama menjadi mahasiswa mengikuti ramadhan in kampus sebelum dia lulus, bahkan menjadi syarat ujian kelulusan. Dengan harapan kita bisa mendeteksi dan memastikan bahwa anak yang lulus dari kita bersedia memperbaiki diri dan rajin beribadah,” tandasnya.
Penulis buku sekaligus merupakan penulis intitusi peneliti nilai-nilai jiwa manusia dari Kata Hati Institut Jakarta, Erbe Sentanu mengapresiasi pihaknya diundang di La Tansa Mashiro untuk ramadhan kampus. Menurutnya, kampus ini menyebarkan orang supaya sadar supaya ingat untuk mendapatkan masukan untuk jiwanya.
“Sekarang trendnya itu adalah tentang nilai-nilai kebaikan, kemanusiaan, dan keikhlasan bagian dari pengembangan SDM. Buat saya ini bersejarah, timingnya buat Lebak juga, untuk kebangkitan kedepan dengan warna anak-anak muda menemukan frekuensi yang baru menjadi generasi yang sejati,” katanya. (bud/yaris)