Hari ini, Kemenag Pandeglang Undang Guru Madrasah untuk Tabayun, Usai Komentar Kepala Kantor Viral

Yayat - JuaraMedia
3 Nov 2025 09:28
Kemenag 0 387
2 menit membaca

Caption : Surat Undangan Kemenag Pandeglang 

JUARAMEDIA, PANDEGLANG — Setelah pernyataan Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Pandeglang yang menyinggung peserta Aksi Nasional PGIN di Jakarta pada Kamis (30/10/2025) lalu ramai diperbincangkan di media sosial, pihak Kemenag Pandeglang langsung bergerak cepat.

Melalui undangan resmi yang ditandatangani oleh H. Jamaludin, S.Pd.I., M.Pd., selaku Pelaksana Harian (Plh) Kepala Kantor Kemenag Pandeglang, jajaran Kemenag mengundang perwakilan guru madrasah swasta untuk hadir dalam agenda silaturahmi dan tabayun.

Kegiatan tersebut dijadwalkan berlangsung pada:

Senin, 3 November 2025 Pukul 14.00 WIB s/d selesai, Tempat  Aula Kantor Kemenag Kabupaten Pandeglang

Dalam undangan itu, Jamaludin menyebut kegiatan ini sebagai langkah klarifikasi dan pendinginan suasana di tengah merebaknya isu yang menimbulkan keresahan.

 “Silaturahmi ini penting untuk meluruskan informasi dan menjaga keharmonisan, terutama di kalangan guru madrasah swasta,” ujar Jamaludin dalam keterangannya.

Ia menambahkan, surat resmi akan menyusul pada Senin pagi, sementara undangan via pesan singkat telah dikirim terlebih dahulu agar semua pihak dapat mempersiapkan diri.

Sementara itu, Rusli Umbara, selaku Koordinator Aksi PGIN Kabupaten Pandeglang, membenarkan telah menerima undangan tersebut melalui pesan WhatsApp.

“Insya Allah sekitar 50 perwakilan akan hadir. Sebelum ke kantor Kemenag, kita akan kumpul di Masjid Agung dulu,” kata Rusli, Senin (3/11/2025).

Rombongan guru yang berasal dari wilayah Sumur, Cimanggu, hingga Cikeusik juga berkomitmen tetap datang meski kondisi cuaca kurang bersahabat.

 “Kasihan juga yang dari selatan, karena jauh dan kemarin hujan. Tapi mudah-mudahan semuanya bisa sampai ke Pandeglang kota,” ujarnya.

Langkah cepat Kemenag Pandeglang ini mendapat apresiasi sejumlah pihak karena dinilai sebagai bentuk keterbukaan dan tanggung jawab moral dalam menjaga komunikasi yang harmonis antara pemerintah dan tenaga pendidik madrasah.

 “Kami berharap semua hadir dengan semangat tabayun, bukan saling menyalahkan,” tutup Jamaludin.

Diketahui sebelumnya, Ucapan Kepala Kemenag Kabupaten Pandeglang Lukmanul Hakim yang menyebut aksi demo Guru Madrasah ” Membuat Repot Pemerintah” menuai kecaman dari  kalangan guru madrasah swasta . Karena dianggap sebagai bentuk ucapan yang tak berempati.

 “Kami sangat menyayangkan pernyataan pejabat seperti itu. Dari sini saja kita bisa menilai, bahwa Kepala Kemenag Pandeglang adalah sosok pejabat yang tidak memiliki empati dan lebih mementingkan kepentingan pribadi serta kelompoknya,” tegas Deni Subhani Ketua PGIN Banten.

Meski demikian, Kepala Kemenag Pandeglang Lukmanul Hakim dalam unggahan videonya telah menyampaikan permintaan maaf atas ucapannya tersebut.

“Kami mendukung dan mendoakan yang terbaik untuk perjuangan teman-teman honorer madrasah. Mereka adalah bagian dari keluarga besar Kemenag yang telah berjuang untuk pendidikan madrasah di Pandeglang,” ujarnya, (*)

Yayat - JuaraMedia
Author: Yayat - JuaraMedia

Pemimpin redaksi