
Caption : Bupati Lebak Hasbi Asyidiki Jayabaya Ketika berpidato pada Upacara HUT RI ke-80 di Alun-Alun Rangkasbitung
JUARAMEDIA, LEBAK – Bupati Lebak Moch Hasbi Asyidiki Jayabaya menegaskan sikap tegasnya terhadap jajaran pemerintahan Kabupaten Lebak. Hal itu ia sampaikan dalam pidatonya pada upacara bendera HUT RI ke-80 di Alun-Alun Rangkasbitung, Minggu (17/8/2025).
Dalam pidatonya, Bupati Hasbi menyoroti kinerja Sekretaris Daerah (Sekda), Organisasi Perangkat Daerah (OPD), hingga para kepala desa (Kades). Ia menekankan akan mengawasi langsung penggunaan anggaran di setiap lini pemerintahan.
“Periksa saja, audit. Selama menjabat, berapa kekayaannya bertambah, sesuai atau tidak dengan honor maupun jabatan yang diemban,” tegas Bupati.
Caption : Bupati Lebak Hasbi Asyidiki Jayabaya menyoroti kinerja Sekda
Bupati juga menyinggung kondisi RSUD Lebak yang dinilai acak-acakan serta menyoroti adanya aliran dana yang semestinya dipertanggungjawabkan secara transparan.
Lebih jauh, ia menegaskan bahwa pergantian Sekda merupakan hak prerogatif kepala daerah. Karena itu, siapa pun yang mencoba bermain-main dengan jabatan maupun anggaran akan ditindak sesuai aturan.
“Bagi siapa pun yang mau beraksi, nanti ketika Sekda diganti, silakan saja. Itu hak prerogatif Bupati,” ujarnya.
Selain menyoroti Sekda dan OPD, Bupati juga mengingatkan para kepala desa agar lebih transparan dan bertanggung jawab dalam penggunaan dana desa. Pasalnya, masih terdapat jalan desa sepanjang 1.617 kilometer yang kondisinya rusak parah dan belum tersentuh pembangunan.
“Saya ingatkan bagi para kepala desa yang hadir, kemana saja dana desa? Jalan rusak, tapi mobilnya Fortuner dan Pajero. Ini yang akan saya awasi ketat,” ucapnya.
Caption : Pidato Bupati Lebak Hasbi Asyidiki Jayabaya menyoroti Kinerja Para Kades
Bupati menambahkan, pembangunan jalan desa tidak bisa hanya mengandalkan pemerintah pusat. Harus ada gotong royong antara pemerintah desa, daerah, provinsi, dan masyarakat agar hasilnya berdampak luas.
Ia juga mengingatkan bahwa Kabupaten Lebak memiliki 339 desa dengan potensi pariwisata dan sektor unggulan lainnya. Namun, potensi tersebut tidak akan berkembang maksimal tanpa dukungan infrastruktur jalan yang memadai.
“Karena itu pembangunan jalan desa harus menjadi prioritas, sebab berdampak langsung pada perekonomian, akses pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan warga desa,” pungkas Bupati Hasbi. (jm)