‎TMI DPD Lebak dan PT SAS Kerjasama Gelar Sosialisasi Pertanian Berkelanjutan Guna Menuju Kemandirian Pangan

Muhamad Mubin Wibawa
26 Apr 2025 19:33
4 menit membaca

Caption: Proses pelaksanaan sosialisasi pertanian berkelanjutan yang digelar TMI DPD Kabupaten Lebak dan PT SAS 

‎Juaramedia Lebak- Organisasi Tani Merdeka Indonesia (TMI) DPD Kabupaten Lebak dan PT Sorik Angkola Sinergi atau SAS, bekerjasama menggelar sosialisasi Pertanian berkelanjutan, guna menuju kemandirian pangan.

‎Sosialisasi yang digelar di aula Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Lebak, pada Sabtu (26/4/2025) ini. Bertujuan, selain untuk memaksimalkan hasil tanam. Kemudian, agar para petani, tidak merugi saat melaksanakan panen raya.

‎ “Kegiatan sosialisasi pertanian berkelanjutan untuk semua petani termasuk petani di bawah naungan TMI Kabupaten Lebak ini. Bertujuan, untuk memaksimalkan hasil panen dan difokuskan untuk menambah wawasan petani, guna mendapatkan hasil yang optimal,” kata Ketua TMI Kabupaten Lebak, Rangga Nuranto usai melaksanakan kegiatan penyuluhan.

‎Menurut Rangga, untuk kegiatan sosialisasi pertanian yang telah dilaksanakan ini, selain memberikan edukasi dan metode cara tanam. Nara sumbernya juga melakukan analisa tanah yang dibawa setiap peserta untuk diketahui kesuburan dan kesiapannya untuk ditanami.

‎”Alhamdulillah narasumber untuk kegiatan sosialisasi dan penyuluhan ini, dari Ketua Analisa Tanah di Jawa Tengah. Selain itu, pemateri saat ini tengah menjabat sebagai Kepala Pabrik di PT SAS,” ungkapnya.

‎Rangga menjelaskan bahwa hasil penyuluhan dan analisa tanah yang dibawa setiap peserta, telah diketahui penyebab dan cara penanggulangannya.

‎”Alhamdulillah pelaksanaan penyuluhan dan analisa tanahnya berjalan lancar dan peserta sangat antusias melewati beberapa materi dari narasumber,” ujarnya.

‎Ia berharap semoga kegiatan penyuluhan pertanian ini, akan terus menjadi salah satu rutinitas program kerja TMI DPD Kabupaten Lebak.

‎”Terimakasih kepada seluruh tim TMI DPD Kabupaten Lebak yang telah bekerja maksimal dalam pelaksanaan kegiatan ini, tak lupa kepada Disperindag Lebak dalam memfasilitasi lokasi kegiatan sosialisasi ini,” ungkapnya.

‎Selain itu pihaknya juga mengucapkan terimakasih sebesar-besarnya kepada Bapak dr.H. Salman Paris Harahap SpPD-KHOM.FINASIM, yang sudah memfasilitasi kegiatan sosialisasi dengan melibatkan PT SAS dalam pelaksanaannya.

‎”Terimakasih banyak Pak, karena sudah memberikan support sepenuhnya, baik secara materi, maupun ketersediaannya untuk menjadi narasumber dalam kegiatan,” ungkapnya.

‎Sementara Narasumber Penyuluh Pertanian Berkelanjutan Jawa Tengah, yakni Aminudin Mufti mengatakan bahwa selama penyampaian materi, untuk respon pesertanya aktif. Sedangkan, hasil analisa tanah, baik perkebunan maupun pesawahan. Belum ditemukannya, lahan yang bermasalah, pasca kerap diberikan pupuk kimia.

‎”Meskipun, kita hanya menganalisa dengan waktu singkat. Namun, hasilnya ini menunjukkan belum ditemukannya tanah yang bermasalah. Hanya, untuk tanah perkebunan, kurang perawatan dan tingkat kedalaman untuk sirkulasinya masih rendah,” ungkapnya.

‎Seperti halnya untuk lahan perkebunan di salah satu Kampung Babakan Masjid. Desa Pasar Keong Kecamatan Cibadak, karena menurutnya lahan tersebut tidak bermasalah. Namun, kandungan nutrisinya masih nol atau minim. Penyebabnya, akibat kurangnya perawatan secara intens.

‎”Untuk lahan perkebunan. Misalnya singkong, di kampung tersebut, tentu harus menerapkan metode seperti ini. Mulai dari, membajaknya terlebih dahulu dan dibuat bedeng. Kemudian, jangan ditanami dulu,” ungkapnya.

‎Setelah memasuki, setidaknya satu satu pekan tambah Aminudin, barulah mulai menanam singkong. Lebih, bagus pupuknya ini menggunakan pupuk organik.

‎”Tingkat kedalaman penggalian lahannya cukup dengan 80 cm. Sedangkan, untuk nutrisinya, gunakan pupuk kandang 40 persen, 30 persen fosfat kalsit dan 10 persen arang sekam. Kemudian, 20 persen pupuk organik dan 200 ML Enzim,” jelasnya.

‎Pria yang saat ini menjabat sebagai Kepala Pabrik di PT Sorik Angkola Sinergi atau SAS menegaskan, jika untuk lahan pesawahan yang ada di Kecamatan Cipanas, kontur dan kandungan nutrisinya tanahnya masih bagus. Namun, karena kekurangan air dan hama. Sehingga, hasil panennya tidak signifikan.

‎”Semua lahan baik, perkebunan maupun pesawahan membutuhkan air yang maksimal dan perawatan harus dilakukan secara insentif,” pungkasnya.

‎Ia berharap, semoga apa yang telah disampaikan dan dipraktikkan pada kegiatan tadi, dapat diedukasikan kembali kepada petani lainnya yang ada di Lebak.

‎Berikut beberapa undangan yang hadir dalam kegiatan penyuluhan pertanian yang digelar oleh TMI DPD Kabupaten Lebak, puluhan peserta, seluruh jajaran Ketua Sekretaris dan beberapa bidang TMI DPD Kabupaten Lebak serta Narasumber lainnya, seperti dr.H. Salman Paris Harahap SpPD-KHOM.FINASIM. (Budi).