Cegah Anemia dan Stunting Sejak Dini, F-KM Universitas Indonesia Lakukan Edukasi Gizi Kepada Siswi SMPN 3 Kalanganyar 

Caption : Salah seorang Tim Pengabdian Masyarakat F-KM Univeristas Indonesia Ketika memberikan Edukasi Gizi Kepada Siswi SMPN 3 Kalanganyar 

JUARAMEDIA, LEBAK – Cegah  Anemia  dan stunting sejak dini , Departemen Gizi Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kesehatan Masyarakat (F-KM) Universitas Indonesia (UI) melakukan edukasi gizi siswi di  SMPN 3, Kecamatan Kalanganyar, Senin 27 November 2023.

Menurut  Dr Ir Diah M  Utari Staf Pengajar Dept. Gizi Kesmas, F-KM,  Universitas Indonesia.kegiatan edukasi yang dilakukannya bersama tim  yang terdiri dari Dr. Ir. Asih Setiarini, Dr. Ir. Trini Sudiarti, Wahyu Kurnia SKM, MKM, Latifah S.Gz, dan beberapa mahasiswa UI tersebut, dalam rangka  mengembangkan booklet sebagai bahan edukasi, dan memberikan edukasi gizi terkait anemia dan stunting secara langsung bagi remaja putri.

” Kenapa harus remaja putri?  Kita tahu bahwa remaja putri atau perempuan berdasarkan qodratnya, suatu saat menikah dan hamil. Tentunya, status gizi dan kesehatan mereka pada kondisi yang baik  sehingga nantinya  dapat melahirkan bayi yang sehat dan dapat  tumbuh menjadi anak yang cerdas.” ujar salah satu Tim Pengabdian Masyarakat F-KM UI ini melalui sambungan telepon, Selasa (5/12 /2023)

Diah juga menjelaskan, data terakhir berdasar Riskesdas 2018 menunjukkan  remaja usia 13-15 tahun di Provinsi Banten,yang tergolong pendek, sangat pendek, cukup tinggi dan prevalesinya ini jauh diatas rata – rata nasional.

Lebih jauh kata Diah  juga menjelaskan pendek adalah merupakan status gizi yang disebabkan karena kurangnya asupan zat gizi dalam waktu yang lama.  Sementara itu, berdasar penelitian terserak, hampir separuh dari remaja putri di Kabupaten Lebak mengalami anemia.  Mengingat hal tersebut, maka diperlukan upaya untuk memperbaiki masalah gizi remaja, khususnya remaja putri.

” Karena remaja putri adalah calon ibu yang akan menentukan kualitas generasi mendatang.  Remaja putri berada pada rentang usia percepatan pertumbuhan, sehingga edukasi  gizi pada usia ini diharap memberikan hasil yang maksimal terhadap perubahan pola konsumsi dan pada akhirnya pada status gizi dan kesehatannya “terang Diah.

Kegiatan edukasi tersebut, kata Diah pihaknya menampilkan beberapa materi, antara lain : Pertumbuhan Remaja, Kebutuhan Gizi Remaja, Gejala, Dampak dan Pencegahan Anemia dan Kurang Energi Kronis (KEK) bagi remaja serta dampak anemia dan KEK pada ibu hamil dan bayinya.

” Dan selama proses edukasi kita lakukan tanya jawab pada remaja putri.  Hanya sepertiga siswa yang rutin sarapan sebelum berangkat sekolah dengan alasan tidak sempat, malas, dan tidak biasa.”, imbuhnya

” Selain itu, asupan pangan hewani tidak dikonsumsi setiap kali makan.  Karena itu kita berikan edukasi Prinsip Gizi Seimbang agar siswi menyadari dampak kekurangan dan pentingnya konsumsi gizi seimbang saat remaja. ” kata Diah.

Selain itu Diah juga menjelaskan bahwa  Dinas Kesehataban Kabupaten  Lebak secara rutin seminggu sekali memberikan Tablet Tambah Darah (TTD) pada sekolah. Namun tidak semua siswi mau mengonsumsi TTD yang diberikan dengan alasan rasa dan bau TTD yang tidak enak, tidak merasa perlu dan efek samping yang timbul seperti tinja berwana hitam dan konstipasi.

” Dalam edukasi ini kami juga menjelaskan bahwa efek yang timbul setelah mimum TTD tidak berbahaya dan TTD wajib diminum karena mempunyai efek jangka panjang yang sangat baik.” katanya.

Untuk itu , pada kesempatan tersebut, kata Diah pihaknya meminta siswi untuk memperhatikan asupannya, karena saat ini mereka masih berada pada masa pertumbuhan cepat.

” Sebab Konsumsi yang seimbang dan beragam akan mencegah mereka dari anemia dan KEK” kata Diah.

” Perlu kita ketahui juga bahwa stunting jika tidak ditangani sejak dini, akan berdampak lintas generasi, sehingga dikhawatirkan generasi emas di tahun 2045 tidak dapat tercapai.” tandas Diah.

Diah juga menjelaskan, kegiatan edukasi gizi diawali dengan pre test dan diakhiri dengan post test   terkait materi yang diberikan.  Kegiatan edukasi dinilai berhasil karena terdapat kenaikan skor nilai pengetahuan gizi  sebesar 52%.

” Edukasi ini pertama kali dilakukan di SMPN 3 Kalanganyar, dan Alhamdulillah antusiasme siswi sangat tinggi saat kegiatan berlangsung” katanya.

” Alhamdulillah kegiatan edukasi gizi tersebut mendapat apresiasi yang  baik dari  Camat Kalanganyar, Bayu Hadiyana T, S.IP., M.Si, dan Kepala SMPN 3 Kalanganyar Uus Sutisna, M, Pd”

” Dan tentunya kami berharap melalui edukasi gizi ini , para siswi bisa mendapat pengetahuan dan wawasan baru, tetang asupan gizi dan pola makan yang baik serta dapat mengaplikasikannya dikeseharianya ” pungkas Diah. (jm)