Ketua KKM Leuwidamar Diminta Segera Klasifikasi, MDC Lebak Sesalkan Statement KKM Leuwidamar

Redaksi - JuaraMedia
7 Jan 2020 04:28
3 menit membaca

Foto: Ketua MDC Lebak,  Deni Subhani

Reporter /Editor : Ika /Ebin

 

JUARAMEDIA COM, LEBAK – Madrasah Development Center (MDC) Kabupaten Lebak, menyesalkan statement (pernyataan- red) Ketua Kelompok Kerja Madrasah (KKM) Leuwidamar, Pipin yang menuding jika pihak MDC telah membunuh karakter KKM sejak beberapa hari lalu mengadakan kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) di aula Bangkit Rangkasbitung.

“Saya minta Ketua KKM Leuwidamar agar segera mengklarifikasi statement beliau di media yang menuding MDC melakukan pembunuhan karakter. Kemudian, supaya lebih jelasnya kita kita siap mengadakan audiensi dengan beliau,” kata Pembina MDC Kabupaten Lebak, Iman Sampurna saat dihubungi melalui pesan singkat WhatsAppnya, di Rangkasbitung, Selasa (7/1/2020).

Iman menambahkan, sikap Pipin yang memberikan statement seperti itu di media tanpa ada komunikasi sebelumnya dengan pihak MDC. Seharusnya, selaku ketua yang menaungi madrasah swasta memberikan contoh baik, agar suasana terjalin kondusif.

“Intinya, sebelum berkomentar harapan saya beliau bisa meminta informasi dulu terkait kegiatan yang diselenggarakan oleh MDC,” tegasnya.

Secara terpisah dihubungi melalui sambungan telepon, Ketua MDC Lebak Deni Subhani mengaku kecewa atas statement yang dilontarkan Kepala KKM MIN Wantisari, Pipin yang menuding MDC telah membunuh karakter KKM.

“Saya heran, Ketua KKM bisa berkomentar seperti itu di media, seharusnya Pipin bersyukur atau memberikan apresiasi kepada MDC sebagai penyelenggara yang sudah terlebih dahulu melaksanakan kegiatan Bimtek dengan harga yang relatif terjangkau oleh peserta,” ujarnya.

Ditambahkan Deni, selain harga terjangkau, tentu saat melaksanakan kegiatan tersebut MDC sesuai teknis dengan juknis yang dikeluarkan oleh Direktorat Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Kementerian Agama Republik Indonesia. Kemudian, dalam juknis penyelenggara kegiatan tersebut, bisa dilakukan, seperti dari Kemenag Provinsi, Kemenag Kabupaten, KKM, organisasi dan yayasan. Sedangkan anggarannya diserap melalui Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA).

“Kami pada saat menggelar Bimtek, mengundang narasumbernya atau WI dari BDK Jakarta, hanya mungkin beda orang. Bahkan kita menghadirkan langsung narasumber dari Kepala Seksi GTK MA/MAK Kemenag RI yang membidangi hal ini,” terangnya.

Disinggung dituding adanya indikasi Bimtek mendapatkan aliran dana subsidi, pihaknya menjelaskan bahwa MDC tidak ada aliran dan subsidi dari pihak manapun.

“Silahkan saja di cek kesemua intansi. Ada juga kami menyubsidi beberapa aitem seperti kaos dan foto bersama yang disalurkan dari kas kami (MDC-red),” tegasnya.

Dia berharap Ketua KKM agar segera mengklarifikasi statement beliau yang sudah di unggah di media harian online Juaramedia.Com. Terlebih, pernyataanya dinilai kurang tepat.

“Untuk perbedaan biaya, sah-sah saja bila itu sesuai dengan kebutuhannya dan kami (MDC-red) diangka Rp 800 ribu, dirasa sudah cukup. Sehingga kita bisa melaksanakan kegiatan itu dengan baik. Bahkan kemarin kelompok IGRA mengadakan di wilayah Selatan bisa melaksanakan dengan biaya per satu peserta Rp 900 ribu dengan kegiatan dan WI yang sama,” pungkasnya.

TIM REDAKSI
Author: TIM REDAKSI

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *