
Foto : Ahmad Tablawi M. Pd, Kepala SMK MA Rangkasbitung
Penulis : Arya | Editor : Budi Harto
JUARAMEDIA COM LEBAK – Bagi kalangan Santri, hidup mandiri, hidup sederhana dan apa adanya merupakan hal yang biasa dalam menimba ilmu.
Ahmad Tablawi M. Pd, Kepala SMK (Sekolah Menengah Kejuruan) Mathla’ul Anwar (MA) Rangkasbitung, mengaku 7 tahun lamanya mondok di Pondok Pesantren Raudhlatussolihin Cisalam Rangkasbitung sambil Sekolah di SMK Mathla’ul Anwar Rangkasbitung.
Menurut dia, di sahkannya UU Pesantren oleh DPR adalah kado terindah di hari Santri 22 Oktober 2019, dan ia mengucapkan terima kasih kepada Pimpinan Pondok Pesantren, Para Guru yang telah Mendidik.
Pria warga Desa Sukadaya Kecamatan Cikulur ini menceritakan, pada waktu itu belum ada Sekolah SMK di Cikulur maupun di Warunggunung. Ia mengandalkan keinginan yang kuat ingin sekolah sambil mondok di Pesantren terwujud, mengikuti pendidikan di dua lembaga formal non formal yakni, SMK MA dan Pesantren Raudhlatussolihin.
“Saya merasa bersyukur dibesarkan oleh dua lembaga Pesantren dan Mathla’ul Anwar, sampai sekarang mengabdikan diri di MA. Tidak akan melupakan jasa dua lembaga ini yang mendidik dan membesarkan,” ungkap Tablawi kepada JUARAMEDIA COM, Minggu (20/10/19).
Ia menjelaskan, pesantren melahirkan Sumber Daya Manusia (SDM) unggul dan berkarakter, pesantren mencetak santri-santri hingga menjadi tokoh Nasional, Sebut saja KH.Abdurrahman Wahid (Gusdur) Presiden RI Ke – 4 dan KH Ma’ruf Amin sebagai wakil Presiden RI periode 2019-2024 dua tokoh bangsa ini lahir dari rahim Pesantren. Sumbangsih Para Kyai dan Santri dalam mengusir dan merebut Kemerdekaan RI dari tangan Penjajah Belanda, dan memerdekakan bangsa ini dari Penjajah.
“Dengan di sahkan UU Pesantren oleh DPR, bagian dari sistem Pendidikkan Nasional, menjadi motivasi bagi para pengasuh pondok pesantren untuk mencetak santri-santri yang handal, berkarakter dan berakhlak. Peran santri sangat dibutuhkan oleh masyarakat dan negara Republik Indonesia dalam mencegah paham Radikalisme yang akan merongrong NKRI. NKRI harga mati, Santri siap Bela sampai Mati,” pungkasnya.
Tidak ada komentar