LEBAK – Kondisi jalan penghubung antar kampung di Desa Cilangkap, Kecamatan Maja, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten rusak berat.
Pasalnya, akses jalan sepanjang dua Kilometer ini, yakni jalan penghubung kampung Cigeureuweuk dan kampung Pasir Madang ini terkendala masalah lahan yang saat ini oleh pihak (Pemerintahan Desa) setempat belum dapat diperbaiki dan sangat dikeluhkan warga desa setempat.
Menurut warga setempat, pihaknya mengaku sudah beberapa kali mengajukan, baik kepada Pemdes desa Cilangkap maupun Pemerintah Daerah (Pemda) agar jalan rusak ini segera diperbaiki.
Kepala Desa (Kades) desa Cilangkap, Kholid mengatakan, melalui Pemerintahan desa, pihaknya mengaku sudah berupaya agar jalan ini bisa segera diperbaiki, namun terkendala status lahan, karena posisi jalan itu sendiri berada diatas lahan milik perusahaan PT BEL.
“Status lahan pada jalan yang digunakan warga kami tidak memungkinkan untuk bisa diperbaiki, karena lahan jalan itu milik perusahaan,’ jelas Kholid, Minggu (27/1) kemarin.
Menurut H. Kosimin, salah satu Tokoh masyarakat Desa setempat, Hal yang disampaikan oleh pemerintah Desa tersebut tidak mendasar.
“Beberapa tahun yg lalu akses jalan ini sempat mengalami perbaikan lewat Program Nasional Pemberdayaan Mandiri (PNPM-red). Walaupun hanya sebatas perkerasan, artinya tidak mungkin pembangunan tersebut bisa dilaksanakan jika lahannya bermasalah,” ungkapnya.
Bahkan, jelas dia, dulu awal pembuatan badan jalan tersebut dilakukan saat masih ada program Abri Masuk Desa (AMD).
“Kok bisa, tiba-tiba sekarang lahan tersebut diklaim milik perusahaan,” imbuhnya.
Sementara itu, salah satu Tokoh pemuda Desa setempat, Haji Muyung menambahkan, warga masyarakat sudah mulai geram dengan kondisi jalan tersebut. Apalagi, semestinya akses jalan ini sudah bisa dibangun menggunakan anggaran Dana Desa (DD) tahun Anggaran 2018 kemarin.
“Hasil MusrenbangDes pada waktu itu telah disepakati, bahwa jalan penghubung kampung Cigeureuweuk dan kampung Pasir Madang ini akan diperbaiki. Tapi, karena alasan tidak adanya hibah dari perusahaan, maka pembangunan tersebut dialihkan ke titik lain,” jelasnya.
Menurutnya, masyarakat pada waktu itu menerima, karena dari perusahaan atau pengembang PT Bintang Energi Lestari (BEL) itu sendiri pernah berjanji akan membangun jalan akses warga tersebut.
“Tapi, hingga hari ini perusahaan atau pengembang (PT BEL-red) belum juga membuktikan janjinya untuk memperbaiki akses jalan penghubung Kampung Cigeureuweuk dan Kampung Pasir Madang sekaligus penghubung ke kantor di Desa Cilangkap ini,” keluhnya. (bud/yaris).