PANDEGLANG- Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah bekerjasama dengan ANRI (Arsip Nasional Republik Indonesia) gelar Bimbingan Teknis tentang tata cara menangani Arsip yang terkena bencana. Hal ini bertujuan menyelamatkan arsip yang rusak akibat bencana,
“Tujuan kami hanya satu, yakni menyelamatkan arsip di lokasi yang terkena musibah Bencana, untuk itu maka kami mengundang para pengelola Arsip di Kecamatan yang wilayahnya terkena dampak musibah, disini kami akan memberikan pembekalan para pengelola arsip untuk mempersiapkan diri ketika terjadi bencana, ” kata Madris Arsiparis Muda Arsip Nasional Republik Indonesia pada acara Bimtek, Kamis (9/1/2019 ) di gedung DPAD.
Menurut Madris, jika pihak ANRI saat ini dapat membantu jika terjadi kerusakan terhadap arsip milik warga yang terdampak bencana. Kata dia, alat restorasi ini memang tidak semua lembaga memiliki karena terbentir dengan harga yang cukup tinggi,
“Tapi di kami ada, untuk arsip yang rusak bisa di restor kembali. Terkecuali arsipnya hilang, itu harus berkoordinasi dengan OPD terkait,” katanya.
Sementara Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Agus Sumardani menyampaikan, biasanya pada saat terjadi bencana, masyarakat belum memikirkan dokumen-dokumen penting. Namun kata Agus, jika bencana sudah berlalu baru teringat dengan kepemilikan surat berharga,
“Saat ini atau pasca bencana, pasti yang dibutuhkan adalah Dokumen untuk mengurus segala keperluan. Sampai saat ini belum ada laporan dari pengelola arsip di Kecamatan tentang bagaiaman menangangi arsip, baik dokumen masyarakat, dokumen dikantor pemerintah, Sekolah, ” kata Agus
Namun kata Agus, dirinya sudah menghimbau kepada pengelola arsip untuk mengumpulkan arsip yang rusak lalu dibawa ke DPAD untuk dibenahi kembali,”
Saya tekankan ini diperuntukan untuk arsip yang rusak, kalau hilang kan sudah tidak bisa benahi, mau tidak mau harus mengurus kembali,”katanya.
Acara tersebut diikuti oleh para pengelola Arsip di Kecamatan yang Wilayahya terkena Dampak Tsunami Selat Sunda beberapa waktu lalu.(deni/yaris)