
Dampak Kenaikan BBM , Tarif Angkutan Umum di Lebak Naik 20 Persen
JUARAMEDIA.COM.LEBAK – Pasca terjadinya kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) di seluruh wilayah Indonesia, memicu terjadinya kenaikan tarif angkutan umum di Kabupaten Lebak. Salahsatunya, tarif angkutan umum perkotaan yang mengalami kenaikan di angka 20 persen.
Kepala Terminal Tipe A Mandala Lebak Banten Muksin mengatakan, pasca kenaikan BBM, tentu menimbulkan kenaikan tarif angkutan umum perkotaan, seperti trayek Mandala-Rangkasbitung dan angkutan umum Lebak Pandeglang. Bahkan, tidak menutup kemungkinan, pengemudi atau sopir trayek Antar Kota Antar Provinsi (AKAP), ikut menaikan tarif.
“Sebelum kenaikan BBM, tarif angkutan umum trayek Mandala Rangkasbitung, biasanya di angka Rp 5000. Sedangkan, tarif saat ini menjadi Rp. 7000. Harga tersebut, dinaikkan oleh pengemudinya,” Ujar Muksin saat ditemui di Terminal Mandala Rangkasbitung, Senin (26/9/2022).
Menurutnya, selain dari angkutan perkotaan yang mengalami kenaikan di angka 20 persen. Trayek Lebak (Mandala-Pandeglang) juga ikut dinaikkan oleh sopir-sopirnya, yakni menjadi Rp. 12.000 dari Rp. 10.000.
“Jika dikalkulasikan, kenaikan tarif jasa angkutan umum perkotaan maupun antar kabupaten naik di angka 20 persen,” Katanya
Berikut besaran tarif jasa AKAP trayek Rangkasbitung Bandung, seperti Bus PO. Rudi Rp. 100.000. Sedangkan, trayek Rangkasbitung Tanjungptiok PO Prima jasa Rp. 48.000. Kemudian, Rangkasbitung Cikarang PO. Putra KJU Rp. 50.000 dan Rangkasbitung Garut PO. Kurnia Bakti Rp. 150.000 berikut Rangkas Kaliders Rp. 40.000.
“Selama ini memang belum ada pengguna jasa yang terdengar komplain dan mengeluh secara langsung terhadap sopir. Semoga hal ini tidak terjadi kericuhan,” ungkapnya.
Udin seorang pengemudi jasa angkutan perkotaan mengaku bahwa ia sebenarnya tidak ingin menaikan tarif. Namun, jika tidak dinaikkan, akan mengalami kerugian dari biaya pembelian BBM.
“Kami baru menaikan Rp 2000 saja. Pengguna jasa angkutan, terkadang ada yang komplain sambil menggurutu. Tapi, mereka tetap bayar. Walaupun, sudah marah-marah,” ujar Udin.
Udin berharap, semoga dengan dinaikkannya tarif angkutan umum perkotaan, pengguna jasa sadar dan paham dengan kondisi seperti ini.
“Abdi mah jelema leutik (saya ini orang kecil-red). Pasrah dengan kondisi seperti ini. Yang penting, kami masih bisa mencari nafkah dengan halal tanpa mencuri atau merugikan orang lain,” ungkapnya.
Ahmad seorang pengguna jasa angkutan perkotaan mengaku bahwa pihaknya merasa direpotkan dengan naiknya tarif BBM.
“Biasanya tarif Mandala-Rangkasbitung hanya Rp. 5000 dan saat ini menjadi Rp. 7000. Memang, naiknya tidak seberapa, tapi jika dihitung pulang pergi dalam sebulan. Sama saja, mengurangi biaya resiko dapur,” Katanya .
Menurutnya, pemerintah saat ini terkadang bertindak tanpa hitungan yang matang. Sebab, segala kebijakannya, selalu instan dan tidak memikirkan dampaknya.
“Contohnya, kebijakan penggunaan gadget untuk pelajar SD,SMP. Hal ini, justru bukan menimbulkan sisi positif. Namun, anak zaman sekarang, tidak mengetahui adab dan sopan santun. Bahkan, mereka (pelajar-red) lebih mementingkan kuota data, ketimbang ilmu pendidikan,” ungkapnya.
Ahmad menambahkan, saat ini baru tarif angkutan umum yang mengalami kenaikan. Kedepannya, tidak menutup kemungkinan, harga sembako atau lainnya akan mengalami kenaikan.
“Intinya, kami menolak kebijakan pemerintah yang segala sesuatunya selalu dilakukan percobaan secara instan,” Pungkasnya. (Ojos).
Tidak ada komentar