BPD Cililitan Akan Datangi Inspektorat Pandeglang, Pertanyakan Audit Dana Desa

admin
19 Jul 2025 15:11
2 menit membaca

Caption : BPD Cililitan  Datangi Inspektorat Pandeglang

PANDEGLANG | JUARAMEDIA – Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Cililitan, Kecamatan Picung, Kabupaten Pandeglang, berencana mendatangi Inspektorat Daerah pada Senin, 21 Juli 2025.

Kedatangan ini bertujuan untuk bersilaturahmi sekaligus mempertanyakan hasil audit penggunaan Dana Desa (DD) yang dikelola Pemerintah Desa Cililitan dalam berbagai proyek pembangunan.

 “Insya Allah Senin kami ke Inspektorat. Selain silaturahmi, kami juga ingin tahu hasil audit penggunaan Dana Desa di Cililitan,” ujar Edi Suhaedi alias Emen, Sekretaris BPD Cililitan, Sabtu (19/7/2025).

Inspektorat Janji Turunkan Tim Audit

Kepala Inspektorat Kabupaten Pandeglang, Hasan Bisri, sebelumnya menyatakan akan segera menurunkan tim audit untuk memeriksa penggunaan anggaran di Desa Cililitan.

“Secepatnya akan saya tugaskan tim audit,” kata Hasan saat dikonfirmasi wartawan, Selasa (15/7/2025).

Namun hingga berita ini diturunkan, belum ada informasi bahwa tim audit telah diturunkan ke lapangan.

Anggota DPRD Diminta Minta Maaf, Ini Responsnya

Wakil Ketua Komisi I DPRD Pandeglang, E. Supriadi, mengaku mendapat telepon dari seseorang yang mengaku tokoh Desa Cililitan dan memintanya untuk meminta maaf atas komentarnya terkait program pembangunan desa.

 “Saya ditelepon, katanya saya harus minta maaf. Tapi saya bingung, salah saya di mana?” ungkap politisi PPP ini.

Supriadi menegaskan dirinya hanya menjalankan fungsi pengawasan sebagai anggota dewan.

 “Kami di DPRD punya fungsi kontrol. Menyoroti proyek yang tidak tepat sasaran adalah bagian dari tugas kami.”

Warga Protes Pembangunan Jalan di Kebun Kosong

Proyek pembangunan jalan desa di Kampung Tunas Jaya, Desa Cililitan, menuai protes dari warga. Pasalnya, jalan yang dibangun berada di tengah kebun tak berpenghuni, jauh dari permukiman.

 “Yang rusak dekat rumah warga malah dibiarkan. Ini malah bangun jalan di kebun kosong. Hati warga sakit,” keluh seorang warga.

Disebut-sebut, jalan tersebut hanya sering dilewati oleh kambing, bukan oleh warga. (budi /ika)

Redaksi
Author: Redaksi

Referensi Berita Terpercaya