Pertabenindo Tangkap Peluang Usaha Talas Beneng Ekspor ke 14 Negara

Ketua Umum DPP Pertabenindo, Tb.Dedi Muhadi bersama Sekjen Eka Samsi BBA, saat memberikan keterangan pers

 

JUARAMEDIA.COM PANDEGLANG – Kabupaten Pandeglang sebagai daerah agrari memiliki potensi pertanian yang mendunia dan mejadi icon nasional dalam ketahanan pangan yaitu berupa talas beneng yang dapat menjadi usaha menjanjikan dalam meningkatkan ekonomi dan kesejahteraan para petani di wilayah Banten khususnya Pandeglang.

Berawal dari itu seorang petani yang berada ditiga gunung yang ada di Kabupaten Pandeglang, Tb.Dedi Muhadi, Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Perkumpulan Petani Talas Beneng Indonesia (DPP Pertabenindo) menjelaskan keberadaan organisasi Pertabenindo menangkap peluang usaha pembudidayaan talas beneng yang akan mampu meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat petani di wilayah Kabupaten Pandeglang karena talas beneng hingga ekspor kebeberapa negara dimana kebutuhanya cukup besar dengan target kebutuhan 1000 hektar di Banten.

“Kami dari Pertabenindo yang telah memiliki SK Kemenhukam yang dibentuk dari para petani, gapoktan, toko masyarakat, pelaku usaha, akademisi dan birokrasi dengan ini mengajak kepada seluruh para petani di seluruh Indonesia khususnya di Banten untuk bahu membahu membudidayakan talas beneng dan menjadi peluang usaha yang menjanjikan termasuk untuk meningkatkan ketahana pangan nasional. Berawal dari desa untuk Pandeglang, dan dari Pandeglang untuk Indonesia.” ungkap Tb. Dedi Muhadi kepada media, Kamis 21 Januari 2021 yang didampingi Sekjen DPP Pertabenindo, Eka Samsi.

Tb. Dedi mengatakan Pertabenindo akan menjami semua pasar hasil budidaya dan pengolahan talas beneng oleh para petani melalui bentuk koperasi yang bisa bersinergi dengan semua pihak.

“Saat ini kita sedang menyelesaikan administrasi melalui Bamus, Rakor dan dalam waktu dekat Pertabenindo akan menggelar Munas yang rencananya akan dihadiri beberapa Menteri terkait dan seluruh staekholder yang ada di Banten.” katanya.

Sekretaris Jenderal DPP Pertabenindo, Eka Samsi pada kesempatan itu menjelaskan bahwa sebagai sosial orientednya adalah pertabenindo dan untuk dimen pasar yang membutuhkan sekitar 14 negara.

“Sesuai kebijakan dari Pemprov Banten bahwa talas beneng untuk segera dinasionalisasikan. Dari Provinsi Banten untuk dunia, lembaga Koperasi Produsen Talas Beneng Indonesia (Koptabenindo) yang akan mengawal, karena merupakan soko guru bagi para petani.” terang Eka Samsi, seraya menambahkan bahwa Pertabenindo telah dibentuk di 13 provinsi yang juga akan membentuk kepengurusan di tingkat DPD dan DPC termasuk provinsi Banten sebagai barometernya yang merekomendasikan 600 hektar lahan talas beneng. (dni/JM)

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *