Reses Hasbi Fokus Terhadap Kebutuhan Dasar Sembako

Caption : Anggota DPR RI Dapil Banten I, Fraksi PDI Perjuangan, Mochamad Hasbi Asydiki Jayabaya tengah menyalurkan paket sembako pada kegiatan resesnya terhadap warga Kampung Buruk Bujung, Desa Jagabaya, Kecamatan Warunggunung secara dor to dor dengan tidak mengabaikan protokol kesehatan, Selasa (4/8/2020). 

JUARAMEDIA LEBAK – Anggota DPR RI Daerah Pemilihan Banten I, Fraksi PDI Perjuangan, Mochamad Hasbi Asydiki Jayabaya terapkan protokol kesehatan saat menggelar Reses Empat Pilar Kehidupan Berbangsa dan Bernegara di Kampung Buruk Bujung, Desa Jagabaya, Kecamatan Warunggunung. Bahkan, pelaksanaan prosesi santunannya, dilakukan secara dor to dor (pintu ke pintu) untuk menghindari terjadinya kerumunan.

“Reses kali ini kita fokus pada kebutuhan dasar, seperti sembilan bahan pokok (sembako) yang diperuntukan bagi warga yang terdampak covid-19 dibeberapa desa terdekat,” kata Anggota DPR RI Komisi VIII, Mochamad Hasbi Asydiki Jayabaya saat ditemui usai menggelar Reses terbatas di Kampung Buruk Bujung, Selasa (4/8/2020).

Menurutnya, penerapan berbagi kebaikan dalam kegiatan reses ini, tentu memiliki motivasi untuk saling memperhatikan satu sama lain.

“Ayo kita berbagi dalam meringankan beban masyarakat setempat terlebih dahulu,” ujarnya.

Politisi muda PDI Perjuangan ini menegaskan, memiliki pribadi santun saja, hal tersebut sudah cukup untuk berbagi kebaikan.

“Kondisi pandemi covid-19, pelaksanaan reses tetap tidak mengabaikan anjuran pemerintah, yakni dengan menerapkan protokol kesehatan,” tegasnya.

Di tempat yang sama, Kepala Desa Jagabaya, Ujaemi mengaku termotivasi dengan penanaman sikap Anggota DPR RI yang mengedepankan sosial dalam meringankan beban warga tak mampu.

“Pak Hasbi rela berjalan kaki untuk membagikan sembako secara dor to dor ke rumah warga tak mampu. Bahkan, bukan hanya santunan dan paket sembako yang beliau berikan, sejumlah uang tunai dibagikan terhadap beberapa warga penyandang disabilitas,” ungkapnya.

Kegiatan reses ini kata Ujaemi, dilakukan secara terbatas dan simbolis. Mengingat, pemerintah tidak memperbolehkan adanya kerumunan warga berskala besar. Berikut, jumlah santunan yang disalurkan terhadap warga setempat.

“Terhitung sebanyak 250 paket sembako. Kemudian, uang tunai yang nilainya tidak bisa saya sebutkan kepada sejumlah warga disabilitas dan beberapa penunjang sarana ibadah di Mushola setempat,” pungkas Ujaemi. (bin).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *