Foto : Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya saat menggelar jumpa pers bersama media, di Museum Multatuli Kabupaten Lebak, Kamis (5/9/2019)
LEBAK – Festival Seni Multatuli (FSM) Tahun 2019 yang akan di gelar pada tanggal 9 – 15 September 2019 mendatang akan dimeriahkan oleh penampilan dari berbagai komunitas seni baik komunitas seni tingkat Nasional maupun Internasional.
Hal tersebut disampaikan Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya saat menggelar jumpa pers bersama media, di Museum Multatuli Kabupaten Lebak, Kamis (5/9/2019)
Sehari sebelumnya Bupati Lebak bersama seluruh tim kerja FSM 2019 mengadakan rapat final untuk mempersiapkan event FSM tahun 2019 ini yang ditargetkan akan mampu menarik kunjungan wisatan sebanyak 25 Ribu wisatawan dari lokal, nasional maupun manca negara lebih meningkat dari target FSM tahun sebelumnya yakni 20 Ribu pengunjung.
“Pada FSM kali ini, kami menekankan pada peningkatan SDM para penggiat seni dan budaya melalui event-event worshop seperti workshop cerpen, film pendek langsung oleh Riri Reza, Workshop Wisata Kota dan Workshop Teater,” terangnya.
Iti juga menjelaskan tujuan festival ini yaitu menjadi sarana ekspresi untuk para pelaku budaya di Kabupaten Lebak dimana Iti yakin bahwa kebudayaan Lebak akan mampu bertahan dan bersenyawa dengan gerak zaman yang terus berkembang.
“Kami tetap menghadirkan seni tradisi seperti Ubrug Sobang, Karinding Baduy, dan Rengkong di tengah tarian dan musik modern saat ini,” imbuhnya.
Sementara itu Direktur pelaksana FSM 2019 Ubaidillah Muchtar yang juga menjabat sebagai Kasi Cagar Budaya dan Permuseuman Bidang Budaya Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Lebak membeberkan kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan pada FSM 2019 yaitu menampilkan berbagai kegiatan seni dan kebudayaan, di antaranya
festival teater, pameran seni rupa, penerbitan dan bedah buku kumpulan cerpen dengan tema “Cerita dari Lebak”, simposium: Membaca Ulang Max Havelaar, bincang film bersama Riri Riza, festival kesenian tradisi, wayang golek, ceramah, karnaval kerbau, konser musik tradisi.
“Festival ini menghadirkan pengisi-pengisi acara yang ahli dibidangnya.dan di symposium kita dapat menyebut ada Peter Carey sejarawan dari Oxford, di workshop film pendek ada Riri Riza, di Konser Musik Tradisi ada Kang Ismet dari Samba Sunda Bandung. Mereka tampil berkolaborasi dengan penampil dari Lebak,” paparnya. (JM/yaris)