Foto : Bendungan Situ Cicinta, terletak di Desa Maja, Kecamatan Maja, Kabupaten Lebak, Banten.
LEBAK – Balai Besar Provinsi Banten diminta untuk segera melakukan normalisasi dan penataan sarana dan prasarana Bendungan Situ Cicinta yang merupakan aset balai besar yang terletak di wilayah Kecamatan Maja, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten.
“Saya meminta kepada balai besar Provinsi Banten untuk segera melakukan normalisasi dan penataan kembali terhadap Bendungan Situ Cicinta. Apalagi saat ini kondisinya sudah dangkal bangunanya, baik itu pintu air, maupun tanggul bendungan sudah banyak yang jebol, ” ungkap Ma’mun Tobari, Kepala Desa (Kades) Desa Maja saat ditemui Tangerang Raya Media, diruang kerjanya, Kamis (9/5/2019).
Menurutnya, bendungan situ Cicinta merupakan aset PUPR, dalam hal ini balai besar yang ada diwilayah Kecamatan Maja, Kabupaten Lebak. Untuk perbaikan dan penataannyapun itu kewenagannya ada di balai besar Provinsi Banten.
Dikatakan Ma’mun, saat ini kondisinya bukan hanya dangkal, namun sebagian kondisi bangunan seperti tanggul bendungan dan pintu air sudah rusak dan tidak terawat.
“Sehingga pada saat musim hujan tiba bendapan air sedikit, lantaran kedalamannya kurang, bahkan kondisi seperti ini sudah diketahui pihak balai besar beberapa waktu lalu. Dari pihak balai besar sudah melihat langsung kelokasi dan berjanji akan segera memperbaikinya,” terangnya.
Selain perlu adanya normalisasi dan perbaikan, tandas Ma’mun, sarana dan prasarana, ia pun meminta agar balai besar menyediakan lahan sarana umum dengan cara melakukan penataan bendungan Cicinta menjadi tempat rekreasi.
Sementara itu, Tokoh masyarakat desa setempat, H. Lutfi mengapresiasi terhadap usulan yang disampaikan Kades Maja melalui Camat kecamatan Maja untuk melakukan normalisasi dan perbaikan tanggul bendungan Cicinta yang saat ini kondisinya rusak dan dangkal.
“Saya sangat setuju dan mengapresiasi apa yang diusulkan pak camat terhadap balai besar untuk segara melakukan perbaikan kembali terhadap sarana dan prasarana bendungan Cicinta,” tuturnya.
Ia menambahkan, bendungan Cicinta merupakan salah satu sumber air bagi para petani yang ada dua wilayah yakni, wilyah Maja dan Kopo untuk.mengairi lahan sawah.
“Dulu sewaktu sarana dan fasilitas bendungan Cicinta terawat pada saat musim penghujan airnya melimpah dan tahan lama. Bahkan, meskipin musim kemarau hingga tiga hulan lamanya airnya masih ada. Selain bisa digunakan untuk mengairi lahan sawah para petani. Juga sebagian warga memanfaatkan bendugan Cicinta untuk memelihara ikan dengan menggunakan keramba,” imbuhnya.
Akan tetapi saat ini, menurut Lutfi, jangankan kemarau tiga bulan, satu bulan tidak hujan saja air langsung surut dan kering akibat tanggul bendungan banyak yang jebol. (bud/yaris)