Lebak– Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya kembali mengukir sejarah, pasalnya setelah 26 tahun, Kabupaten Lebak kembali mendapatkan piala Adipura periode 2017-2018 dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
Penyerahan piala Adipura diserahkan langsung Wakil Presiden Republik Indonesia Jusuf Kalla kepada Iti Octavia Jayabaya dihari terakhir jabatannya sebagai Bupati Lebak periode 2014-2019.
Usai diserahkan Wapres Jusuf Kalla, Piala Adipura diarak bersama dengan Bupati dan Wakil Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya – Ade Sumardi usai dilantik Gubernur Banten untuk kembali memimpin Kabupaten Lebak periode 2019-2024.
Piala Adipura dikirab atau diarak mulai dari perbatasan Kabupaten Lebak – Kabupaten Pandeglang, menuju terminal mandala dan diteruskan ke jalan bypass Soekarno – hatta, belok kanan menuju Papanggo, dilanjutkan menuju Pasar Rangkasbitung hingga jembatan dua. Dan akan disambut berbagai kemeriahan di Jalan Multatuli, berakhir dengan berbagai kemeriahan dan dari Jalan Multatuli hingga Pendopo Bupati Lebak.
Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya mengatakan penghargaan Adipura periode 2017-2018 bukan hanya peran/usaha Pemerintah daerah saja melainkan hasil kerja keras bersama seluruh elemen masyarakat dalam menjaga kebersihan serta keindahan.
“Saat menerima penghargaan itu bertepatan dengan hari terkahir saya menjabat sebagai Bupati Lebak periode 2014-2019, ini menjadi kado terindah untuk masyarakat Kabupaten Lebak,”kata Iti Octavia Jayabaya kepada awak media, Selasa, 15 Januari 2019.
Menurutnya, piala Adipura diarak mengelilingi Rangkasbitung bertujuan untuk memotivasi masyarakat agar senantiasa menjaga kebersihan lingkungan dan bekerjasama dengan pemerintah kabupaten Lebak dalam mensukseskan berbagai program pembangunan.
“Ini hasil dari upaya masyarakat yang mau menjaga kebersihan, kesehatan lingkungan. Sehingga terus percaya dan optimis apa yang kita lakukan akan berbuah manis dikemudian hari, mari bekerja dengan hati,”imbuhnya.
Iti mengimbau masyarakat bisa terus menjaga kebersihan lingkungan agar prestasi yang menjadi awal kesuksesan Kabupaten Lebak ini bisa terus dipertahankan.
“Penghargaan Adipura ini bukanlah sebuah akhir segalanya tetapi merupakan awal, dimana mempertahannya akan lebih sulit daripada meraihnya, untuk itu perlu adanya sinergitas dan komiten bersama agar kita bisa mempertahankannya kembali,”imbuhnya.
Sementara Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Lebak, Nana Sunjana mengatakan Kabupaten Lebak berhasil menjadi salah satu daerah penerima anugerah Adipura, ini sebagai bukti diera kepemimpinan Iti Octavia Jayabaya – Ade Sumardi kabupaten Lebak mampu menunjukkan kinerja pengelolaan lingkungan yang baik, setelah melalui penilaian panjang dengan kriteria yang mendalam bersama 119 kota lainnya.
“Kita sudah lakukan berbagai upaya untuk meraih penghargaan ini mulai dari peningkatan pengelolaan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) dari hulu hingga hilirnya,”ujarnya.
Nana mengungkapkan, keberhasilan dalam meraih Adipura didukung oleh kebersihan lingkungan yang optimal di sejumlah titik menjadi pemantauan tim penilaian Adipura. Diantaranya jalan protokol, permukiman warga, kawasan pasar Rangkasbitung, terminal Mandala, Stasiun Rangkasbitung, perkantoran hingga TPA.
“Bahkan sebagai komitmen kita lakukan penataan taman-taman kota dan melakukan penghijauan. Serta pengelolaan sampaj organik dan non organik di TPA Dengung,”katanya.
Menurutnya, kedepan pengelolaan sampah akan dilakukan di tingkat desa masing-masing. Melalui Perda yang ditindalanjuti kedalam perdes.
“Hal itu dilakukan untuk mengurangi volume sampah. Jadi di setiap desa dibentuk bank sampah agar kedepan tidak ada lagi terlihat tumpukan sampah di sembarang tempat,”katanya. (*/JM)