penderita Stanting Di Lebak Menurun, Rumahnya akan Di Pasang Stiker Khusus

Caption : Stunting penyakit gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi akibatnya otak dan pisik anak sulit berkembang.

JUARA MEDIA,LEBAK-Dalam rangka membangun komitmen publik, dalam kegiatan penurunan stunting secara terintegrasi di Kabupaten Lebak. Dinas Kesehata Kabupaten Lebak, menggelar Remuk Stunting, di Rahaya Resto ,Aweh, Kecamata Kalanganyar, kabupaten Lebak. Kamis (9/6/2022).

Acara kegiatan Rembuk Stunting dihadiri oleh Wakil Bupati Ade Sumardi, Budi Santoso Sekda Sekda Lebak, Virgo Yanti, Bapeda, Ketuaumum MUI H. pupu, para kepala puskesmas, jajaran Camat, dan Ketua Apdesi, Kabupaten Lebak.

Dalam sambutannya Wakil Bupati Lebak mengatakan, stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis yang mulai sejak ibu mulai mengandung sampai anak berusia dua tahun sehingga dapat mengakibatkan otak dan fisik anak sulit berkembang, serta akan mempengaruhi kognitif. Pemasalah stunting ini tidak menjadi masalah saat ini.

Data ada tinggal penyempurnaan karena ada dobel data data yang berbeda beda harusbdikroscek dibawah, jangan jangan ada hal lain perlu kita lakukan langkah langkah untuk menyatukan data itu, keterlibatan kader posyandu, itu ujung tombaknya termasuk media sudah tanda tangan stunting, dan harus diberitakan tentang edukasi bagai mana agar penjelas stunting,”jelasnya

Sementara itu, Sekda Budi Santoso menerangkan data di Kabupaten Lebak ada dua yaitu, SSG surpay oleh kementrian kesehatan di Kabupaten lebak itu, ada 27,4 persen angka stuntingnya, di 2019, 40 sekian persen 2021 kemari turun menjadi 27,4 persen. Ini surpay mereka satu desa.

Stanting ini luputnya ada 1000 hari kehidupan bukan kelahiran, sejak mengandung sampai umur dua tahun. Itu hasil surpai terakhir ada angka 27,4 persen kemudian, Dinas Kesehatan melalui PKM melakukan penimbangan ril 85 persen dari jumlah bayi yang ada di kabupaten lebak.

“Jumblah bayi itu ada 101263 yang masuk kategori usia ragam stunting dua tahun kebawah, itu ditemuka 6495, yang masuk kriteria Stunting, ini hasil pengukuran dengan sdm yang sedang dilatih dianggap sudah masu standard atau sekita 6,4 persen,”terangnya

“Nanti dibulan Agustus ada pengukuran ulang semua dari kantor, dari desa dan kecamatan dari bidan, ada sasaran 226000 ribu 633 keluarga yangbtawan stunting”

Lanjut Budi Stunting rawan ini ada dua paktor kriteria, karena paktor lingkungan, dan paktor us empat terlalu seperti paktor lingkungan sia tidak ada ases kensumber air minum, tidak punya jamban, yang empat us mungkin dari226000 ribu itu, mungkin ibunya terlalu muda, dibawah 20 tahun,atau 35 tahun samapai 45, atau banyak persalinan itu kriterianya.

Semetara itu Kepala dinas Kesehatan Kabbupaten Lebak menyampaikan, tujuan rembuk stunting kali ini untuk menyampaikan hasil analisis dan rancangan rancangan kegiatan intervensi penurunan stunting dari seluruh OPD.

“Selain itu mendeklarasikan komitmen pemerintah daerah dan menyepakati rencana kegiatan intervensi penurunan stunting terintegrasi”

“Membangun komitmen publik dalam kegiatan pencegahan dan penurunan stunting secara terintegrasi di kabupaten lebak,”pungkasnya ( Bud/de )

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *