Caption : Anggota DPR RI Komisi VIII Mochamad Hasbi Asyidiki Jayabaya, tengah memberikan buku empat pilar kehidupan berbangsa dan bernegara secara simbolis kepada penerima manfaat.
JUARAMEDIA.COM.LEBAK – Anggota DPR RI Komisi VIII Mochamad Hasbi Asyidiki Jayabaya, menggelar sosialisasi empat pilar kehidupan berbangsa dan bernegara di Aula SMK Mulya Hati Insani (MHI) Kecamatan Warunggunung. Sabtu (2/4/2022).
Sosialisasi empat pilar kehidupan berbangsa dan bernegara dengan tagline jaga kerukunan serta keharmonisan, mulai dari lingkungannya masing-masing menjelang pelaksanaan pemilu 2024 mendatang ini, bertujuan untuk memupuk dan menekan percikan yang menimbulkan dampak terjadinya perpecahan tali silaturahmi di Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
“Dua tahun lagi kita akan menghadapi tahun politik. Oleh karena itu, dibutuhkan kerjasama yang kuat untuk mencegah terjadinya kecenderungan polarisasi yang dapat memicu perpecahan tali silaturahmi,” kata Anggota DPR RI Komisi VIII Mochamad Hasbi Asyidiki usai menggelar Sosialisasi Empat Pilar Kehidupan Berbangsa dan Bernegara di Warunggunung.
Menurutnya, kerukunan antarmasyarakat perlu dipupuk dan dirawat secara kuat. Meskipun, tidak menghadapi tahun politik. Sebab, budaya silaturahmi ini, merupakan suatu kebiasaan yang kerap dilakukan oleh masyarakat asli Indonesia.
“Menghadapi Pemilu 2024, baik itu pilihan presiden, wakil presiden, pilkada dan legislatif diharapkan jika terdapat percikan yang menimbulkan perpecahan tali silaturahmi. Segera hindari dan saling memaafkan. Karena, mereka (calon presiden/wakil, kepala daerah dan legislatif -red) akan kembali bersatu setelah melewati pemilihan,” ungkapnya.
Pria yang kerap menggaungkan slogan “Mari Bersinergi Dalam Kebaikan” ini menambahkan bahwa demokrasi juga perlu terus dijaga agar generasi penerus memahami semangat toleransi, dan saling menghargai.
“Indonesia memiliki 17.000 pulau walaupun ada beberapa pulau yang tidak berpenghuni. Kemudian, dari belasan ribu pulau tersebut, memiliki beragam budaya dan perbedaan warna kulit, ras, bahasa. Tapi, kita semua ini sudah diikatkan dengan NKRI,” tegasnya. (bin)