Kecelakaan Kereta Api Renggut Empat Nyawa Dalam Sepekan

Caption : Salah seorang korban kecelakaan kereta api yang tengah dievakuasi oleh petugas beserta warga setempat. (Foto – dokumen KAI).

LEBAK,JUARAMEDIA.COM  – Dalam satu pekan terakhir, empat warga di Kabupaten Lebak meninggal dunia akibat kecelakaan di perlintasan kereta api rute Rangkasbitung menuju Jakarta. Peristiwa, tersebut terhitung pada Jumat 17 hingga Senin 20 September 2021. Ironisnya, dari keempat korban, masih menyisakan dua orang yang belum teridentifikasi identitasnya.

“Dalam hitungan satu pekan kami himpun, terdapat empat warga yang terverifikasi meninggal dunia akibat kecelakaan di perlintasan Kereta Api Indonesia (KAI) di rute Rangkasbitung menuju Jakarta,” kata Komandan Regu Stasiun Rangkasbitung, Irwan di area Stasiun Rangkasbitung, Jumat (24/9/2021).

Dijelaskannya, berdasarkan informasi yang diperoleh dari para saksi yang saat itu berada di Tempat Kejadian Perkara atau TKP. Kemudian dihimpun menjadi satu kepaduan informasi oleh pihak Stasiun Rangkasbitung, bahwa benar adanya 4 peristiwa kecelakaan yang menyebabkan seluruh korban meninggal dunia.

“Mengenai identitasnya, baru dua yang teridentifikasi, yakni satu remaja dan pria lansia. Sedangkan, dua korban lainnya masih dalam tahap penyelidikan,” ujarnya.

Menurutnya, kecelakaan pertama terjadi pada Jumat, 17 September 2021 pukul 06.40 WIB. Kronologisnya, pejalan kaki telah tertabrak kereta api dari jalur tempuh Rangkasbitung – Tanahabang, tepatnya di  KM 75+4/5 petak jalan Rangkas-Citeras dengan jenis kelamin laki-laki, dan untuk identitas lengkap, seperti nama berikut alamatnya.

“Korban pertama ini, langsung meninggal di tempat dengan kondisi tubuh yang mengenaskan dan telah dikebumikan dengan layak,”ungkapnya.

Kemudian, mengenai kecelakaan kedua terjadi di hari yang sama. Namun, hanya selisih waktu saja, yakni pada pukul  20:55 WIB. Kronologisnya, pejalan kaki yang tertabrak kereta api berada di operasi jalur Rangkasbitung-Parung Panjang di KM 78+2 petak jalan Rangkas-Citeras. Sedangkan, identitasnya masih belum diketahui karena belum ditemukannya kartu pengenal sama sekali. Namun, terdapat temuan barang miliknya, seperti handphone, bolpoin dan obeng.

“Untuk ciri fisiknya memiliki rambut yang berwarna merah, berbadan kurus. Sedangkan tinggi badannya tidak terlalu tinggi dan berada di kisaran umur ± 18 tahun,” ujarnya.

Mengenai kondisinya tambah Irwan, korban meninggal di tempat, dan dalam penanganannya pihak Stasiun Rangkasbitung dan Kepolisian   mengevakuasi korban ke RS Misi Rangkasbitung.

“Untuk peristiwa kecelakaan kereta api yang ketiga terjadi pada Senin, 20 September 2021 pukul 07:53 WIB. Kronologi kejadiannya serupa dengan peristiwa sebelumnya yakni, pejalan kaki menemper (tertabrak Kereta Api) 1984 di jalur operasi Tanahabang-Rangkasbitung KM 72+800 petak jalan Citeras-Rangkasbitung,” ungkapnya.

Lebih jauh Irwan menjelaskan bahwa korban ketiga ini memiliki identitas yang cukup lengkap, yakni almarhum Muhammad Daud, usia ± 95 Tahun, berjenis kelamin Laki-laki yang merupakan warga Kampung Ciawi RT 001/006 Kelurahan Cijoro pasir, Kecamatan  Rangkasbitung.

“Diketahui korban mengalami luka berat di kepala. Kini Korban dikonfirmasi telah dikebumikan dengan adat kepercayaannya,” jelasnya.

Sedangkan korban ke empat menurut Irwan, merupakan kejadian misbah yang diakibatkan kelalaian yang berujung maut. Peristiwa ini terjadi pada Senin, 20 September 2021 pukul 10.50 WIB. Karena menurut kesaksian salah seorang petugas jaga lintas yakni, Rian menyebutkan bahwa korban nekat menerobos palang pintu kereta meski sudah diingatkan.

“Kronologi kejadian, pengendara Sepeda Motor dengan Nomor Polisi A 5552 CD telah menemper KA 2016 (Tanahabang-Rangkasbitung) di titik  181 KM 79+3 petak jalan Rangkasbitung-citeras. Nama korbannya, yakni Azitajudin warga Kampung Muhara, Kelurahan Muara Ciujung Barat, Kecamatan Rangkasbitung,” ungkapnya.

Di hubungi melalui sambungan aplikasi whatsapp, Manager External Relations KAI Commuter Adli Hakim mengatakan bahwa terkait musibah kecelakaan akibat kereta api ini, pihak PT KAI memberi tanggapan dan himbauan, juga rasa bela sungkawanya kepada para korban.

“Kami turut bersimpati bersama keluarga yang terdampak,” ujarnya.

KAI Commuter mengajak seluruh masyarakat untuk selalu berhati-hati saat hendak melintas di rel kereta. Gunakan perlintasan yang tersedia dan sudah dilengkapi rambu-rambu keselamatan.

“KAI Commuter menghimbau masyarakat khususnya pengguna kendaraan bermotor yang akan melewati perlintasan kereta untuk senantiasa berhati-hati, pastikan sirene suara belum berbunyi dan palang pintu belum hendak menutup. Selalu priroritaskan keselamatan bersama, dan utamakan perjalanan kereta api yang akan melintas di lokasi sebagaimana diatur dalam Undang Undang no 23 Tahun 2007 tentang Perkeretaapian,” pungkasnya. (kyd/san).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *