Sajian Bedah Buku Biografi Bertepatan Haul Ke 27 Drs KH Ahmad Rifa’i Arief (Alm)

JUARAMEDIA.COM – Bertepatan dengan Haul ke 27 Drs KH Ahmad Rifa’i Arief (Alm) selaku pendiri Pondok Pesantren Modern Daar El-Qolam dan La-Tansa Mashiro,acara haul ini juga dibarengi dengan bedah buku yang berjudul “Kiprah Kyai Enterpreneur Drs K.H Ahmad Rifa’i Arief” karya Dr. K.H Sholeh Rasyad, S.Ag. MM. Acara ini dihadiri oleh 500 tamu undangan yang terdiri dari berbagai elemen mulai dari santri,para Kiyai, akademisi hingga ahli.

“Acara yang digelar pada hari Selasa 21 september 2021, berlokasi di aula La Tansa Mashiro, Jl. Raya Bay Pass Soekarno-Hatta, Kampung. Pasir jati,Kelurahan Cijoro Lebak Kecamatan Rangkasbitung, dimulai jam 09:00 WIB sampai dengan selesai. merupakan acara dalam rangka memperingati Haul ke-27 Drs. K.H Ahmad Rifa’i Arief (Alm), sekaligus membedah buku yang berisikan biografi beliau (Alm) yang di tulis langsung oleh Dr. K.H Shaleh Rasyad, S.Ag. MM,” terang Hendi salah satu panitia acara kepada JuaraMedia, Selasa (21/9).

Lanjut Hendi, acara ini diselenggarakan melalui kerjasama dengan beberapa pihak, diantaranya Perpustakaan Daerah (Perpusda) Provinsi Banten, Rifai Center dan JAMDAL (Jaringan Mubaligh Daar El- Qolam dan La Tansa).

Dr. K.H Shaleh Rosyad, S.Ag. MM sebagai penulis mengkonfirmasi bahwa buku yang berisi 415 halaman karyanya ini diterbitkan pada tahun 2005. Pasca terbit beliau mendapatkan informasi dari PERPUSDA Provinsi Banten terkait anjuran karya-karya daerah yang mesti disetor.

Setelah buku berjudul “Kiprah Kyai Enterpreneur : Drs. K.H Ahmad Rifa’i Arief” karya Dr. K.H Shaleh Rasyad, S.Ag. MM ini disetorkan, pihak PERPUSDA pun menyatakan bahwa mesti adanya kajian pembedahan buku. Dan sangat kebetulan berdekatan dengan hari haul Drs. K.H Ahmad Rifa’i Arief (Alm) yang ke 27, akhirnya Dr. K.H Shaleh Rasyad, S.Ag. MM selaku penulis menyambuat anjuran untuk pembedahan buku hasil karyanya ini.

“Buku ini sudah terbit di tahun 2005, lalu saya mendapat informasi dari pihak perpusda untuk karya-karya daerah baiknya disetorkan. Setelah saya setorkan dan dibaca oleh pihak PERPUSDA, akhirnya pihak perpusda menyarankan untuk dikaji dan dibedah, saya sambut baik dong dan kebetulan bertepatan dengan haul ke-27nya Drs. K.H Ahmad Rifa’i Arief, akhirnya saya putuskan untuk digabung saja, acara haul dibalut dengan bedah buku,” terang Dr. K.H Sholeh Rasyad, S.Ag selaku penulis.

“Pembedahan buku hari ini bukanlah untuk pertama kalinya melainkan untuk kali yang kesembilan. dalam pembedahan buku ini pun tentu melibatkan banyak ahli atau akademisi dari bidang-bidang tertentu, misalnya pembicara untuk bedah buku pada hari ini diantaranya; K.H Hadiyanto Arief, S.H., M.Bs (Ketua Yayasan Darunnajah Jakarta, Drs. K.H Cholid Choir (Ketua Umum Jaringan Mubaligh Daar El-Qolam La Tansa), H. TB.M. Ali Ridho Azhari, S.H., M.I.Kom, Herry Gunawan (Pengamat Ekonomi Publik) dan Chavchay Syaifullah (Budayawan),” tambah Dr. K.H Sholeh
Rasyad, S.Ag selaku penulis.

Dr. K.H Sholeh Rasyad, S.Ag. MM ungkap alasan mengapa memilih judul “Kiprah Kyai Enterpreneur : Drs. K.H Ahmad Rifa’i Arief (Alm) dalam karya tulis ilmiahnya ini,dengan tema: Menjiwai Nilai Perjuangan Sang Kiyai Entrepreneur.

“Jangan artikan kata enterpreneur di sini secara bahasa mutlak, dalam artian pengusaha atau sodagar. Namun Pengusaha disini ialah bersifat mentalitas, beliau Alm. K.H Rifa’i memiliki mentalitas tinggi dan rela berkorban. Dari awal membangun pesantren dalam konteks kontribusi membangun peradaban mulai dari nol, tanpa modal instan atau mengemis. Maka dari itulah beliau layak disebut Kyai Enterpreneur,” jelas K.H Sholeh.

“Harapan kami dengan adanya bedah buku ini bisa menjadi transfer nilai dan pelajaran kepada para hadirin, dengan analogi perjuangan dakwah syiar beliau (K.H Rifa’i) sebagai kyai, pendidik dan santri bisa terwaris pada generasi selanjutnya,” imbuh K.H Sholeh.

Adapun intisari atau gambaran besar point penting yang ingin disampaikan penulis dalam buku yang berjudul “Kiprah Kyai Enterpreneur : Drs. K.H Ahmad Rifa’i Arief” karya Dr. K.H Shaleh Rasyad, S.Ag. MM adalah tentang keikhlasan, rela memberi tanpa pamrih, berani berkorban demi kepentingan umat bersama.

“Saya lihat beliau sebagai tokoh yang sepi ing pamrih, rame ing gawe. Orang yang mukhlis, mampu memberi tanpa harus meminta imbalan, ilmunya diberikan, hartanya diberikan, waktunya diberikan, jiwa dan raganya diberikan untuk umat,” pungkas K.H Sholeh. (San/De).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *