RSUD Ajidarmo Terus Melakukan Penggiringan Pasien Corona Demi Untuk Mendapatkan Lebih Banyak Rupiah

JUARAMEDIA.COM – Penggiringan pasien corona terus di lakukan oleh Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Adjidarmo Kabupaten Lebak demi untuk mendapatkan lebih banyak rupiah dengan pasien yang menurutnya dinyatakan terindikasi covid-19,padahal pasien tersebut sudah bertahun tahun mengindap penyakit bawaan sebelum adanya corona.

Hasil dari WhatsApp-an dengan Dirut RSUD Adjidarmo terkait dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) penanganan corona di RSUD.ada pasien atas nama Dulmaat (60) warga Kampung Lebak Parahiyang Desa Parahiyang Kecamatan Lewidamar Kabupaten Lebak yang penyakitnya sudah bertahun tahun komplikasi dan
tidak lama di rawat di RS Kartini kurang lebih satu minggu.

“Tadi malam di bawa ke RSUD Adjidarmo dan di Swab Antigen negatif, malah sekarang suruh di isolasai kalou ada kecenderungan itu dugaan dan saya pastikan pasien tersebut tidak terjangkit corona tapi penyakit bawaan,”ujar Bangbang anggota DPRD Lebak Komisi lV Fraksi Gerindra pada Juara Media.Com di ruang kerjanya,Senin (7/6).

Ungkap Bangbang,dari semalem pas masuk IGD sudah curiga ke dokter jaga yang di Intalasi Gawat Darurat (IGD)

Sewaktu minta keluarga pasien untuk tandatangan ada penekanan bahasa. Kalau hasil Swab Antigen nya positif ini harus di isolasi dan itu di ulang ulang,seolah olah ada penggiringan untuk di isolasi,ternyata setelah keluar hasil nya negatif.

“Saya sudah sampaikan ini penyakit bawaan sudah bertahun tahun Sebelum corona juga sudah sering sakit sakitan, apa semua yang ada kaitannya dengan paru harus di isolasi,sedangkan hasil Swab PCR di RSUD Adijarmo hasilnya bisa 10 hari,” katanya.

“Saya hanya curiga saja Ibu Dirut,ini akan saya angkat kembali ke publik.
Seperti hal nya ibu saya yang di perlakukan begini di RSUD Adjidarmo.Kenapa hanya di RSUD adjidarmo yang di giring isolasi di misi dan kartini tidak.Ada apa sebetulnya di Satgas Covid-19 RSUD Lebak ini,” jelas Bangnang penuh tanya.

“Selain itu saya tanyakan juga hasil pasien yang lainnya atas nama Sanif terhadap Dirut.”Saya tadi sudah ketemu dengan Dokter jaga IGD dan saya akan kawal di LAbnya agar segera keluar hasilnya,” tambah Anggota Dewan Lebak ini.

Sementara Dirut RSUD Adjidarmo Lebak dr H Anik Sakinah menjelaskan,masukannya memang kemarin pihaknya mengaku masih kirim sempel swab PCR ke Lab Kesda Provinsi.

“Dan alhamdulillah minggu ini kita kirim ke Lab Kesda Lebak,Insaallah bisa Lebih cepat hasilnya dan memohon menjelaskan skrining pasien, sekarang kita tetap makai swab antigen yang berdasarkan klinis pasiennya terlihat dari gambaran rontgen serta pemeriksaan laboratorium. Kebetulan yang Pak Sanif saya sudah follow kemaren dan hasilnya baru ada hari ini dari Labkesda provinsi,” jelas Dirut RSUD Lebak.

Novi Dr jaga ruang IGD mengatakan, nanti setelah swab PCR di ruangan biasanya dua hari di berikan dulu hasil test PCR nya kalau hasilnya negatif di keluarkan seperti kalau di IGD di pindahin ke ruangan biasa,kalau PCR nya negatif.

“Saya juga pernah juga di isolasi antigen dan saya negatif,ketika di solasi PCR saya pasitif dan swab itu ada tiga macam,swab antibodi,swab antigen dan swab PCR. Swab antigen yang secara kita tau buat mendeteksi virus yang menempel di titik sasaran,pasien yang di isolasi zona kuning ada 2 orang dan jona merah ada 10 orang,” ujarnya.

Budi Ruswandi Humas RSUD Adjidarmo menambahkan,tidak benar kalau ada isu penggiringan.

“Dan itu bentuk antisipasi agar kita lebih waspada,” katanya. (Di/De)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *