Pelaku Usaha Sayuran Keliling di Lebak Mampu Atasi Kemiskinan

JUARAMEDIA.COM – Pedagang sayur keliling di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten mampu mengatasi kemiskinan dan kebanyakan pelaku usahanya itu kaum perempuan dibandingkan laki-laki.

Dari pantauan, Jumat (28/5) menunjukan, pelaku usaha kaum perempuan mulai pukul 04.00 WIB memadati Pasar Subuh Rangkasbitung, Kabupaten Lebak untuk berbelanja kebutuhan aneka sayuran, bumbu dan lauk pauk dan nantinya kembali berjualan keliling ke pemukiman warga.

Populasi pedagang sayuran keliling jumlahnya mencapai ratusan orang, sehubungan banyaknya pemukiman baru dengan pembangunan perumahan-perumahan di Kabupaten Lebak.

Para pedagang sayuran keliling itu, di antaranya mereka menggunakan sepeda motor, mobil dan berjalan kaki.

“Kami bersyukur ekonomi keluarga terpenuhi kebutuhan dapur dengan berjualan sayuran keliling itu,” kata Tini Suhartini (40) seorang pedagang warga Rangkasbitung Kabupaten Lebak, Jum’at (28/05/2021).

Ia mengatakan, dirinya berjualan sayur keliling sudah 15 tahun lalu itu berawal dari kesulitan ekonomi keluarga setelah suami tidak memiliki pekerjaan tetap, karena perusahaan tempat kerjanya bangkrut di Tangerang.

Kehidupan keluarga pun kesulitan ekonomi, terlebih memiliki tanggung jawab lima adiknya setelah ditinggalkan oleh kedua orang tuanya meninggal dunia.

Beruntung, kata dia, suami menerima adik-adiknya hingga beban ekonomi keluarga cukup berat dengan menanggung sebanyak 10 orang,termasuk dua anaknya.

Dengan demikian, dirinya terpaksa berjualan sayur keliling agar tidak menimbulkan kemiskinan dan kesulitan ekonomi keluarga.

Dari hasil berjualan itu, kata dia, kini bisa meraup keuntungan sekitar Rp100 ribu sampai Rp120 ribu per hari dengan modal Rp1 juta.

“Kami jangan sampai keluarganya itu tidak makan, sehingga berjualan sayur keliling hingga bertahan sampai sekarang,” katanya menjelaskan.

Begitu juga Siti Aminah (45) seorang pedagang sayuran keliling warga Rangkasbitung Kabupaten Lebak mengaku bahwa dirinya hingga kini keluarganya belum mengalami kerawanan pangan.

Sebab, kata dia, dengan berjualan sayuran keliling bisa pulang ke rumah membawa uang Rp100 ribu dengan modal Rp1 juta.

“Kami keliling ke tiga perumahan yang menjadi konsumen langganannya itu,” katanya.

Rohmah (40) seorang warga Citeras Kabupaten Lebak mengatakan dirinya berjualan keliling itu untuk membantu pendapatan suaminya sebagai buruh bangunan.

Saat ini, kata dia, dirinya bisa hidup sejahtera dengan keuntungan usaha Rp100 ribu dengan modal Rp1 juta.

“Kami merasa bahagia dengan usaha keliling itu bisa menyekolahkan dua anaknya ke SLTA,” katanya.

Sementara itu, Kepala Koperasi dan UKM Kabupaten Lebak Hj Yudawati mengatakan pemerintah daerah mendorong agar kaum perempuan dapat membantu pendapatan suami dalam upaya mengatasi kemiskinan.

Saat ini, kata dia, di tengah pandemi COVID-19 pendapatan ekonomi masyarakat relatif baik.

Pemerintah daerah mengapresiasi pedagang sayuran keliling di Kabupaten Lebak menjadikan andalan ekonomi keluarga dan mampu mengatasi kemiskinan.

“Kami tengah melakukan pendataan usaha masyarakat dan nantinya bisa dilakukan pembinaan,” katanya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *