Omzet Pedagang Di Pasar Rangkasbitung Menurun

Caption : Sejumlah bahan pokok yang dijajakan oleh Udin pedagang di Rangkasbitung. 

LEBAK,JUARAMEDIA.COM – Sejumlah pedagang, seperti penjual sayur mayur, bumbu dapur, lauk pauk dan pakaian di Pasar Rangkasbitung kembali mengeluh, setelah omzet atau pendapatannya mengalami penurunan. Hal itu menyusul akibat masih merebaknya penyebaran virus corona (Covid-19) ke sejumlah daerah di Indonesia. Sehingga, dampak tersebut mempengaruhi turunnya perputaran ekonomi di pasar tradisional.

“Sebelum pandemi Covid 19, setiap harinya kami selalu memperoleh keuntungan dari target modal. Bahkan keuntungannya bisa tiga kali lipat,” kata Udin salah seorang pedagang di Pasar Rangkasbitung, Senin (24/5/2021).

Menurut Udin, semakin kesini pelangganan atau pengunjung yang rutin berbelanja sudah berkurang. Bahkan, pengurangannya berlangsung signifikan.

“Biasanya satu hari pelanggan yang rutin datang bisa mencapai 20 orang, namun untuk saat ini hanya ada sekitar 2 sampai 4 pelanggan,” ujarnya.

Menurutnya, omzet saat ini terbilang jauh dibandingkan adanya kenaikan bahan sembako. Bahkan, untuk menutupi modal terbilang sulit.

“Untuk menutup modal saja sudah kewalahan, apalagi mengejar untung. Misalnya modal Rp 100.000, tentu kami harus berjualan dari pagi hingga petang. Sebab, jika pendapatan tidak bisa melebihi angka tersebut, otomatis modal yang akan terkikis,” ungkapnya.

Hal senada disampaikan Yadi salah seorang pedagang daging ayam yang mengalami penurunan omzet.

“Jika dibandingkan sebelum merebaknya virus Covid-19, saya selalu mendapatkan omzet hingga Rp 8 jutaan. Namun akibat adanya informasi tentang wabah tersebut, pendapatan saya mengalami penurunan,” kata Yadi.

Ditambahkan Yadi, untuk saat ini modal dan pendapatan justru berbalik yang berdampak kerugian. Hal ini disebabkan, akibat sepinya pengunjung. (MG1/Agung)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *