Petani Daun Seraung Raup Keuntungan 30 Juta Di Tengah Pandemi Covid 19

Petani Daun Seraung Raup Keuntungan 30 Juta Di Tengah Pandemi Covid 19

 

JUARAMEDIA.COM LEBAK – Petani daun kemangi atau daun seraung di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten meraup keuntungan di tengah pandemi COVID-19 hingga Rp30 juta per bulan.

“Kami sangat terbantu ekonomi keluarga dari hasil pertanian daun kemangi itu,” kata Yoni (50) seorang petani warga Desa Malabar Kecamatan Cibadak Kabupaten Lebak, Senin (29/03/2021).

Pendapatan penjualan daun kemangi itu maka bisa menghasilkan Rp30 juta/bulan dengan lahan seluas empat petak.

Tanaman daun kemangi dapat menghasilkan ekonomi selama satu bulan setelah hari tanam (SHT) baru bisa dipanen hingga berlangsung satu tahun ke depan.

Tanaman itu, kata dia, tentu sangat menguntungkan dibandingkan pertanian pangan padi, karena permintaan pasar cukup tinggi.

“Kami menjual daun kemangi itu sebanyak 2.000 ikat/hari dengan harga Rp500/ikat dan jika diakumulasikan menghasilkan Rp1 juta/hari, sehingga pendapatan rata-rata Rp30 juta/bulan,” katanya menjelaskan.

Menurut dia, penghasilan ekonomi petani tentu kesejahteraan mereka lebih baik, karena pendapatan Rp30 juta/bulan hingga berlangsung selama 12 bulan hingga mencapai Rp360 juta/tahun.

Tanaman daun kemangi, kata dia, biasanya dikonsumsi masyarakat sebagai makanan lalab, seperti bisa ditemukan pedagang pecel lele, laksa dan lainnya.

“Kami menanam daun seraung itu bisa menyerap tenaga kerja lokal, meski jumlahnya relatif kecil,” katanya menjelaskan.

Begitu juga petani lainnya, Ahmad (50) mengaku dirinya mengembangkan tanaman kemangi seluas tiga petak sawah dan bisa menghasilkan keuntungan sekitar Rp800-900 ribu/hari.

Biaya penanaman daun seraung itu, kata dia, cukup tinggi untuk membeli pupuk dan penyedotan pompa air.

“Kami rutin merawat tanaman daun kemangi itu disemprot air agar hijau dan segar,” katanya menjelaskan.

Sementara itu, Sukri (45) seorang penampung mengatakan dirinya membeli daun kemangi itu langsung ke petani di sejumlah wilayah di Kabupaten Lebak dan setiap hari mencapai ribuan ikat.

Saat ini, dirinya memasok daun seraung itu ke Pasar Rangkasbitung juga terkadang ke Tangerang dan Jakarta.

“Kami membeli daun seraung itu dari petani Rp500/ikat dan jumlah per ikat hanya empat tangkai daun,” katanya. (Arya)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *