Pemilik Salon Di Lebak Bertahan Ditengah Pandemi

Pemilik Salon Di Lebak Bertahan Ditengah Pandemi

 

JUARAMEDIA.COM LEBAK – Sejumlah pemilik salon di Kabupaten Lebak, Banten hingga kini masih bertahan di tengah pandemi COVID-19 guna memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga.

“Kami bingung jika tidak membuka usaha ini dipastikan kesulitan ekonomi,” kata Mumun (40) pemilik salon di kiosnya di Pasar Sampay Warunggunung Kabupaten Lebak, Minggu (21/02/2021).

Ia mengatakan, hampir setahun omzet pendapatan menurun drastis,terlebih adanya kebijakan perpanjangan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) oleh Pemerintah Kabupaten Lebak.

Mereka para pelanggan yang datang ke sini bisa dihitung dengan jari tangan,sehingga usaha salon kecantikan semakin terpuruk.

Sebelumnya, kata dia, omzet pendapatan usaha salon bisa mencapai Rp2-3 juta/hari,namun di tengah pandemi COVID-19 itu paling bantar Rp200-300 ribu/hari.

Meskipun pendapatan relatif kecil, tetapi usaha salon tetap dipertahankan dengan memperkerjakan seorang karyawan itu.

“Kami berharap pandemi COVID-19 berakhir dan kembali ekonomi normal,” katanya menjelaskan.

Menurut dia, saat ini, pelanggan yang datang ke salon hanya melakukan perawatan rambut seperti potong dan cat rambut dengan tarif Rp20-50 ribu.

Sebagian besar pelanggannya itu malas ke salon, karena adanya kebijakan PSBB yang melarang kerumunan dan keramaian.

Selain itu juga mereka pelangganya merasa ketakutan tertular virus Corona menyusul jumlah kasus penyakit yang mematikan bertambah dan meningkat.

“Kami bersikap sabar dan tetap buka usaha hingga pukul 16.30 WIB,” kata Mumun.

Begitu juga pemilik salon lainnya di Kabupaten Lebak Meti (52) mengatakan dirinya kini banyak kegiatan duduk sambil membaca buku menunggu pelanggan sehubungan di tengah pandemi COVID-19 itu sepi.

Saat ini, kata dia, dirinya paling bisa membawa uang antara Rp100-250 ribu, padahal sebelumnya Rp1,5 juta/hari.

“Kami tetap bertahan membuka usaha ini karena tuntutan ekonomi keluarga itu,” katanya menjelaskan.

Sementara itu, Juli (55) seorang pengusaha salon di Rangkasbitung Kabupaten Lebak mengatakan dirinya omzet pendapatan menurun drastis di tengah pandemi covid.

“Kami hampir setahun terakhir tidak ada pelanggan rias pengantin akibat PSBB itu,” katanya. (arya/JM)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *