Gedung SMAN 12 Pandeglang Ambruk, Diguyur Hujan dan Angin Kencang

Gedung SMAN 12 Pandeglang Ambruk, Diguyur Hujan dan Angin Kencang

 

JUARAMEDIA.COM PANDEGLANG – Hujan dan angin kencang dalam dua hari itu, mengakibatkan atap gedung SMA Negeri 12 Pandeglang, yang berlokasi di Kecamatan Picung ambruk, Selasa (26/01/21) sekitar pukul 23.53 WIB.

Dari informasi yang diperoleh atap 2 ruangan SMAN 12 Pandeglang yang ambruk itu yaitu ruangan Perpustakaan dan Laboratorium Radiologi. Penyebab ambruknya gedung sekolah tersebut, diduga akibat konstruksi bangunan yang tidak berkualitas, ditambah hujan deras disertai angin kencang yang mengguyur selama dua hari.

Menurut Wakil Seksi Sarana Prasarana (Sarpas) SMA Negeri 12 Pandeglang, Encup Suprayogi mengungkapkan, bukan ruang belajar mengajar atau ruang kelas yang atapnya ambruk. Namun ruang perpustakaan dan laboratorium radiologi.

“Ambruknya sih sekitar jam 23.53 WIB malam, diakibatkan hujan dan angin kecang berturut-turut selama 2 hari. Bukan ruang belajar mengajar ya, namun yang ambruk itu ada 2 ruangan terdiri ruang perpustakaan dan laboratorium radiologi,” ungkap Encup Suprayogi kepada media, Rabu (27/01/21).

Akibat kejadian itu, kerugian yang dialami pihak sekolah mencapai sekitar Rp100 juta lebih. Pasalnya, yang mengalami kerusakan bukan hanya atapnya saja. Namun fasilitas yang ada di dalam ruangan itu juga mengalami kerusakan.

“Kami mentaksir, kerugian kurang lebih mencapai 100 jutaan. Karena selain bangunan yang rusak, buku-buku juga pada rusak kehujanan. Kemudian pendingin juga di seluruh ruang rusak tertimpa reruntuhan atap,” katanya.

Namun Encup memastikan kondisi ini saat ini belum ada aktivitas di sekolah, karena masih pandemi Covid-19. Siswa pun belajarnya masih secara daring.

“Beruntung kejadian ambruk bukan siang hari dan bukan saat digunakan jam belajar siswa karena masih belajar daring. Kalau sebelum pandemi, perpustakaan digunakan oleh para siswa-siswi untuk belajar secara mandiri. Namun sekarang tidak ada proses belajar mengajar, kan belajarnya masih daring,” tuturnya, seraya menambahkan dengan adanya kejadian ambruk itu, pihaknya merasa ada kehawatiran dan was-was terjadi hal serupa.

Camat Picung, Ahmad Fithoni membenarkan kejadian atap SMAN 12 Pandeglang ambruk. Bahkan pihaknya bersama Polsek setempat sudah meninjau langsung ke lokasi kejadian tersebut.

“Ya benar, kami juga sudah memastikan kesana secara langsung. Itu ada dua lokal yang ambruk. Kejadiannya malam hari pada saat kondisi cuaca sedang hujan lebat,” katanya.

Ahmad Fithoni menilai, ambruknya atap dua lokal itu bukan disebabkan hujan deras yang mengguyur. Namun dia lebih menduga akibat konstruksi bangunannya yang tak berkualitas, sehingga pada saat dihantam hujan ambruk.

“Kalau berkualitas, saya rasa tak akan ambruk. Kecuali sudah lapuk ya materialnya, ini kan rangka baja. Makanya saja menduga materialnya tak berkualitas, lihat saja rumah-rumah juga tidak ada yang ambruk kalau berkualitas,” tandasnya. (dni/JM)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *