Di Hari Jadi Ke 192 Kabupaten Lebak, Mahasiswa Kirim Surat Cinta Untuk Bupati, Isi Suratnya Bikin Terharu

Di Hari Jadi Ke 192, Mahasiswa Kirim Surat Cinta Untuk Bupati Lebak, Isi Suratnya Bikin Terharu

 

JUARAMEDIA.COM LEBAK – Dihari jadi ke 192 Kabupaten Lebak tepatnya tanggal 2 Desember 2020, Himpunan Mahasiswa Islam Majelis Penyelamat Organisasi (HMI-MPO) Lebak mengirimkan selebaran Surat Cinta untuk Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lebak.

Surat cinta sebagai bentuk kritik tersebut diberikan secara langsung oleh Ketua HMI MPO Lebak Isadul Umam kepada Asisten Daerah (Asda) Bidang Pemerintahan, Alkadri, diruang kerjanya, Rabu (2/12/2020).

Menurut Umam, surat itu sendiri berisikan berbagai aspirasi, kritik, masukan, dan suara masyarakat yang ada di Kabupaten Lebak. Kata dia, surat tersebut sengaja dikirimkan dengan harapan Pemkab Lebak dapat lebih peka terhadap berbagai problematika dipelosok daerah Kabupaten Lebak.

“Surat ini bukan bentuk kebencian, namun bentuk kecintaan Kami yang juga warga Lebak dengan harapan, surat ini dapat menjadi bahan intropeksi Pemkab Lebak yang dipimpin oleh Bupati Lebak dalam menjalankan amanatnya,” ungkapnya.

Dijelaskan Umam, dalam surat tersebut pihaknya menyingung mengenai nasib para warga terdampak bencana banjir bandang khsususnya yang masih berada dikawasan pengungsian Hunian Sementara (Huntara) yang saat ini kondisinya jauh dari kata sejahtera.

Selain itu, menanyakan soal janji janji Pemerintah kepada para korban mengenai bantuan stimulan, dan juga relokasi hunian yang sudah hancur diterjang bencana banjir bandang pada awal tahun 2020 lalu.

“Hampir 12 bulan mereka hidup hanya pada sebuah gubuk berlapiskan terpal,
tanpa mendapatkan kepastian kapan mereka akan mendapatkan hunian layak yang telah dijanji-janjikan oleh pemerintah. Bahkan, kapan relokasi direalisasikan, mereka belum
tahu dan bantuan stimulan hingga kini belum ada kejelasan,” paparnya.

Tentunya, ujar Umam, dengan hidup hampir 12 bulan di Huntara telah sangat berdampak bagi kesejahteraan, kesehatan, dan juga pendidikan bagi para penghuni khususnya mereka yang masih duduk dibangku sekolah.

“Persoalan Huntara dan nasib para korban bencana yang terjadi pada awal tahun 2020 merupakan salah satu persoalan yang menjadi pekerjaan rumah (PR) bagi Pemerintah Kabupaten Lebak,” tuturnya.

Sambung Umam, belum lagi mengenai
pemerataan pembangunan baik sarana infrastruktur ataupun fasilitas kesehatan dan pendidikan di pelosok daerah yang saat ini masih jauh dari kata baik.

“Data yang kami himpun dari berbagai sumber, pada awal tahun hingga Desember 2020 ini tercatat tiga kejadian miris Ibu hamil di pelosok Lebak yang terpaksa harus ditandatangani melewati jalan yang terjal untuk mendapatkan pelayanan kesehatan,” tukasnya.

Bahkan, lanjut dia, terdapat juga ibu hamil yang dengan terpaksa harus melahirkan di tengah buruknya infrastruktur yang berada di Desa Cibarani, Kecamatan Cirinten, pada 9 Maret 2020 lalu.

“Hal itu semua merupakan akibat dari tidak adanya pemerataan pembangunan di Bumi Multatuli ini,” tandasnya.

Ditegaskan Umam, di usia yang hampir dua abad ini, Kabupaten Lebak harus terus berbenah dan bisa menjadi daerah maju yang tidak lupa akar adat dan budayanya.

“Untuk itu, HMI MPO Lebak mengharapkan Kabupaten Lebak yang dipimpin Iti Octavia Jayabaya ini
dapat segera bangkit, maju, dan sejajar dengan kabupaten kota di Indonesia,” pintanya.

Hal ini, jelas Umam, tentunya menjadi catatan penting bagi Pemkab Lebak untuk terus melakukan pembenahan dalam kinerja dan pengawasan di dalam lingkungan birokrasinya. Sehingga kesejahteraan masyarakat di pelosok Kabupaten Lebak dapat terjamin dengan baik.

“Tidak ada lagi ibu hamil yang ditandu dan melahirkan di tengah buruknya infrastruktur. Atau para pelajar yang tidak mendapatkan pelayanan pendidikan yang layak,” pungkasnya.

Sementara itu, Alkadri mengatakan, surat cinta yang merupakan aspirasi dan kritik dari kader HMI MPO Lebak tersebut nantinya akan ditembuskan kepada Bupati Lebak. Dirinya berharap, organisasi Kemahasiswaan khususnya HMI MPO Lebak dapat terus menjadi mitra kritis Pemkab Lebak dalam menjalankan pembangunannya.

“Terimakasih kepada teman teman mahasiswa yang telah menyampaikan kritik dan masukan, yang tentunya akan menjadi bahan evaluasi Pemkab,” katanya singkat. (bud/JM) 

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *