Pemukiman di Lebak Terapkan Disiplin Cegah COVID-19

Sukarma, tokoh adat yang juga Kades Guradog Kecamatan Curugbitung Kabupaten Lebak, Banten

 

JUARAMEDIA LEBAK – Pemukiman di Kabupaten Lebak Banten, menerapkan sikap disiplin untuk pencegahan penyebaran pandemi COVID-19 dengan melibatkan petugas pemeriksaan suhu tubuh dan penyemprotan disinfektan di pos penjagaan pintu gerbang.

“Semua warga disini,termasuk tamu dilakukan pemeriksaan suhu tubuh dan penyemprotan disinfektan guna mencegah COVID-19,” kata Sukarma, tokoh adat yang juga Kepala Desa (Kades) Guradog Kecamatan Curugbitung Kabupaten Lebak, Senin (31/08/2020).

Menurutnya, masyarakat di pemukiman Desa Guradog dengan penduduk sebanyak 4.330 jiwa hingga kini belum ditemukan kasus COVID-19.

“Sebab, diterapkan sikap disiplin dan mentaati untuk dilakukan pemeriksaan suhu tubuh dan penyemprotan disinfektan,” ujar Sukarma yang lebih akrab dipanggil Amok ini.

Dijelaskannya, apabila ditemukan warga mengalami suhu di atas 39 persen akan dilakukan isolasi mandiri hingga dirujuk ke RSUD Adjidarmo Rangkasbitung.

“Masyarakat di sini masih kuat terhadap adat “Kaolotan” dari peninggalan nenek moyang, sehingga mudah mentaati aturan para pemuka tokoh untuk melaksanakan protokol kesehatan agar tidak terpapar COVID-19,” imbuhnya.

Bahkan, kata dia, Desa Guradog belum lama ini dibentuk Kampung Tangguh Nusantara Kalimaya dan diluncurkan Kapolda Banten Irjen Fiandar.

“Kami sangat ketat untuk pengawasan, baik masyarakat setempat maupun tamu untuk dilakukan disiplin pemeriksaan suhu tubuh dan penyemprotan disinfektan,” tuturnya menjelaskan.

Ia menambahkan, warga komunitas adat itu kini jika mereka keluar rumah diwajibkan memakai masker, menjaga jarak dan rajin mencuci tangan menggunakan sabun.

“Penyediaan sarana mencuci tangan di semua rumah warga terdapat wastafel untuk mencuci tangan memakai sabun guna mencegah penyakit mematikan,” terang Amok.

Pihaknya juga mengapresiasi masyarakat adat juga berhasil untuk ketahanan pangan mandiri melalui pertanian pangan, hortikultura dan palawija.

Disamping itu tingkat derajat kesehatan masyarakat berjalan baik dan sepanjang tahun 2019-2020 tidak ditemukan angka kematian bayi (AKB) dan angka kematian ibu (AKI).

Sedangkan, anak-anak mereka dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang SD,SMP,SMA hingga perguruan tinggi.

“Meski masyarakat di sini berada di pedalaman, namun sikap disiplin dan partisipasi membangun cukup besar, sehingga angka kemiskinan relatif kecil hingga 10 persen dari 4.330 jiwa,” pungkasnya.(arya)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *