Deklarasi KAMI Bangun Elektoral Menuju Pilpres 2024, Begini Kata Pengamat? 

Haris Hijrah Wicaksana, Dosen STISIP Setia Budhi Rangkasbitung

 

JUARAMEDIA LEBAK – Pengamat politik Haris Hijrah Wicaksana mengatakan Deklarasi Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) yang digagas Din Syamsudin untuk membangun elektoral menuju pemilihan presiden (Pilpres) tahun 2024 dengan membentuk kelompok baru itu.

“Dulu, kelompok alumni 212 juga mempersiapkan elektoral pilpres 2019, namun terpecah-belah setelah KH Ma’ruf Amin menjadi calon wakil presiden Joko Widodo (Jokowi),” kata Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (STISIP) Setia Budhi Rangkasbitung, di Lebak, Rabu (19/08/2020).

Deklarasi KAMI itu, kata dia, sebuah gerakan atau oposisi tokoh masyarakat dan tidak mendapatkan perhatian khusus dari pemerintah Jokowi.

“Gerakan oposisi mereka biasa-biasa saja dan tidak menjadikan ancaman untuk menggulingkan pemerintahan yang sah,” ujarnya.

Sebab, sambung Haris, mekanisme untuk menggulingkan presiden sangat berat dan harus ada sidang paripurna dan disetujui minimal 2/3 anggota legislatif, terlebih 90 persen wakil rakyat yang duduk di DPR RI itu koalisi pemerintahan Jokowi.

Gerakan deklarasi itu, kata dia, hanya sebuah perbaikan saja dengan menuntut delapan maklumat di antaranya penegakan Pancasila, penanggulangan pandemi COVID-19, mengatasi resesi ekonomi, supremasi hukum dan tidak bangkitnya komunisme.

“Tuntutan delapan maklumat itu, biasa-biasa saja di era demokrasi, bahkan negara diperlukan untuk mengkritisi kebijakan pemerintah,” imbuhnya.

Dimana, jelas dia keberhasilan pembangunan tersebut karena jalanya demokrasi juga adanya kritikan dari masyarakat, tokoh,termasuk partai politik.

Lebih subyektifnya, kata dia, deklarasi KAMI ingin mendapat perhatian pemerintahan Jokowi dan biasanya secara politik mereka menyuarakan dengan lantang, karena mereka tidak duduk pada pemerintahan itu.

“Apalagi, gerakan deklarasi KAMI terdapat beberapa tokoh yang pernah menjabat pada pemerintahan Jokowi, seperti Rizal Ramli, Said Didu dan Gatot Nurmantyo,” tukasnya.

Menurutnya, kemungkinan besar gerakan KAMI tersebut ingin mendapat perhitungan dari pemerintahan Jokowi dan nantinya mereka bisa bergabung dengan dibawah pemerintahan Jokowi.

Namun, sebaliknya bisa saja gerakan deklarasi KAMI itu untuk membangun elektoral Pilpres 2024.

“Saya kira jika elektoral KAMI itu tinggi dipastikan figur mereka bisa saja dilirik oleh partai politik untuk mengusung menjadi orang nomor satu atau nomor dua di Indonesia,” pungkasnya. (arya)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *