Diduga Oknum Pendamping PKH Terlibat di Program BPNT

Foto:Istimewa

 

JUARAMEDIA TANGERANG – Diduga program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) sembako di Kecamatan Jayanti Kabupaten Tangerang diduga dikendalikan oleh oknum pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) bahkan, diduga pula ada oknum pendamping yang menjadi agen E-waroeng yang menyalurkan program tersebut.

Hal tersebut dikatakan Bahrul Ulum, Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kecamatan Jayanti Kabupaten Tangerang, program BPNT sembako seyogyanya yang menjadi E-Waroeng (agen penyalur) orang yang kesehariannya menjual kebutuhan bahan pokok.

“Sampai kemudian ada dugaan oknum Pendamping yang memanfaatkan program BPNT ini, jangan sampai oknum pendamping memanfaatkan program Pemerintah ini menjadi ajang bisnis,” ijar Ulum kepada awak media, Rabu (29/7/2020).

Ia juga mengancam akan melaporkan ke Dinas Sosial Kabupaten Tangerang. dan Aparat Penegak Hukum (APH). Lantaran Sejatinya program BPNT/semabako tersebut tidak menjadi ajang bisnis.

“Kami akan melaporkan ini ke Dinsos Kabuputen Tangerang dan Aparat Penegak Hukum,” tegas Ulum.

Terpisah, Fatrul Taufik Kordinator Kecamatan (Korcam) PKH Kecamatan Jayanti saat di tanya awak media beberapa waktu lalu dirinya mengatakan, bahwa ia tidak pernah menjadi agen E-waroeng (menjadi penyalur) pada program tersebut.

“Saya tidak pernah menyuplai atau menyalurkan bahan komoditi di program BPNT yang menyumplai itu adalah pengusaha yang ada di Kabupaten Tangerang,” terangnya

Sementara Sidiq Pendamping PKH Desa Jayanti mengatakan, pihaknya merasa bahwa dirinya melakukan dan memberi pasokan terhadap agen-agen yang ada di Desa Jayanti khususnya.

“Memang betul saya menyadari bahwa yang dilakukan ini salah dan tidak di perbolehkan sesuai Pedoman Umum BPNT sembako, tetapi harus gimana lagi,” katanya kepada awak media.

Ditanya soal Fatrul Taufik, Ia menjelaskan bahwa keinginan saudara Fatrul Tofik selaku Korcam PKH sebenarnya dirinya dilarang oleh Fatrul Taufik.

“Saya ini di larang jadi agen biar semuanya yang mengondisikan saya,” kata Sidiq menguraikan Fatrual Taufik.

Padahal lanjut Sidiq, Taufik sendiri juga jualan sebagai pendamping.

“Makanya ini juga perbandingan antara e-warung dengan barang yang Fatrul Taufik salurkan kepada Agen.” pungkas Sidiq. (ade/bud)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *