Si Besar yang Tak Pernah Lelah

Putri Nabila Sasti, Mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Indraprasta PGRI Jakarta

 

JUARAMEDIA – Pernahkah kamu naik pesawat terbang? Saat ini pesawat terbang merupakan salah satu alat transportasi yang sangat terkenal. Waktu tempuh yang lebih cepat dibanding kapal laut maupun mobil membuat alat transportasi ini cukup digemari oleh orang-orang.

Kalau dahulu manusia hanya bisa bermimpi untuk bisa terbang. Namun berkat para ilmuwan yang tidak pernah menyerah akhirnya mimpi itu bisa terwujud.

Kini manusia bisa terbang di udara menggunakan pesawat terbang.
Tapi apakah kalian tahu bagaimana benda sebesar itu dapat terbang? Dibandingkan gelembung, baling-baling bambu atau benda terbang lainnya pesawat terbang termasuk objek yang sangat amat berat.

Coba bayangkan guys sebuah pesawat terbang jumbo komersial beratnya bisa mencapai 150 ton itu pun belum ditambah berat penumpangnya, galon bahan bakarnya dan lain-lain.

“Kok bisa ya benda seberat itu terbang?”
“Apa sih yang bisa membuat pesawat itu terbang?”

Pertanyaan-pertanyaan tersebut pasti sudah terngiang-ngiang di kepala kita. Percaya atau tidak sebuah pesawat bisa terbang karena dapat memanipulasi the force atau gaya. Simpelnya, pesawat yang sebesar itu bisa terbang karena berhasil mengangkat the force atau gaya.

Pada pesawat terbang sendiri the force ini bekerja dalam beberapa bentuk. Normalnya pesawat yang terparkir dibandara akan dipengaruhi oleh gaya sembarang molekul–molekul udara dari gaya tarik bumi.

Nah, supaya bisa terangkat, pesawat harus memiliki gaya angkat yang lebih besar. Hal ini diakali dengan bentuk sayap yang agak melengkung. Design ini memungkinkan bagian bawah pesawat terkena gaya yang lebih besar dari pada bagian atasnya. Proses yang terjadi yaitu saat pesawat bergerak maju, molekul udara akan lebih dahsyat mengempur bagian sayapnya hingga munculah gaya dorong ke atas.

Sementara ketika pesawat akan mendarat, tekanan udara dibagian atas sayap pesawat lebih besar sehingga mampu menekan gaya angkat pesawat.
Selain gaya keatas dan kebawah, pesawat terbang juga akan dipengaruhi oleh gaya gesek yang alaminya akan menahan laju pesawat. Supaya bisa maju kedepan, pesawat terbang harus memiliki gaya dorong yang besar. Disinihlah peran dari mesin pesawat.

Dengan menggunakan baling–baling, jet atau roket mesin pesawat berfungsi untuk menyedot udara. Dalam sekali sedot, tipikal mesin pesawat 777 bisa menyedot hampir 57 juta liter udara. Jumlah udara sebanyak ini bahkan bisa kita gunakan buat bernapas selama 4 hari. Sangat tidak heran ya guys jika pesawat bisa terbang sebegitu cepatnya tanpa lelah sama sekali. (ary/bud) 

Sumber: Artikel, Putri Nabila Sasti, Mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Indraprasta PGRI Jakarta

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *