Praktikum Sederhana Dimasa New Normal, Hukum Boyle Guy Lusac Tentang Kinetik Gas 

Praktikum Sederhana Dimasa New Normal, Hukum Boyle Guy Lusac Tentang Kinetik Gas
 

JUARAMEDIA – Salah satu himbauan pemerintah di saat wabah Covid-19 yang paling sering dikumandangkan adalah Physical Distancing. Maksudnya adalah tiap–tiap individu harus menjaga jarak satu sama lain, tidak berkerumun.

Banyak kegiatan terkena imbasnya tak terkecuali kegiatan belajar-mengajar yang juga harus dilaksanakan dari rumah masing-masing (pembelajaran daring).

Tak pelak banyak siswa yang mengeluh karena ketidakpahaman materi dan banyaknya tugas yang harus dikerjakan. Banyak guru yang hanya memberi tugas tanpa memberikan materi dengan jelas karena keterbatasan waktu dan sarana.

Salah satu mata pelajajaran di sekolah yang seringkali dianggap sulit adalah Fisika. Lalu bagaimana dengan nasib mata pelajaran ini yang dengan bertatap muka saja siswa seringkali masih kurang paham apalagi dengan pembelajaran daring saat ini? Mata pelajaran fisika itu sendiri adalah suatu metode untuk melihat semesta, memahami bagaimana semesta ini bekerja, dan bagaimana berbagai bagian di dalamnya berkaitan satu sama lain.

Intinya, adalah fisika bukanlah tentang rumus dan angka-angka semata. Hal-hal seperti inilah yang membuat pembelajaran fisika harus dilakukan dengan melibatkan praktikum di dalamnya.

Namun situasi pandemi sekarang ini memupuskan semua itu. Praktikum yang biasanya dilakukan di laboratorium kini tidak bisa lagi dilaksanakan akibat diterapkannya physical distancing.

Oleh karena itu diperlukan suatu praktikum sederhana dengan alat dan bahan yang mudah ditemukan di rumah sehingga dapat menunjang pemahaman dalam mempelajari fisika. Salah satu praktikum yang dapat dilakukan di rumah yaitu praktikum Teori Kinetik Gas.

Alat dan Bahan

Pada praktikum ini alat dan bahan yang digunakan cukup mudah yaitu berupa satu buah piring bersih, satu buah gelas kaca, satu buah lilin, korek api, dan air yang telah diberi pewarna.

Langkah-langkah Praktikum

Langkah pertama yaitu tuangkan air yang diberi pewarna kedalam piring bersih, lalu letakan lilin ditengah-tengah piring yang telah diberi air pewarna, setelah itu nyalakan lilin dengan menggunakan korek api, kemudian tutup lilin dengan menggunakan gelas kaca dan tunggu hingga beberapa detik.

Apakah yang akan terjadi?

Ternyata api pada lilin akan padam dan air masuk ke dalam permukaan gelas. Hal tersebut terjadi karena jumlah oksigen dalam gelas berkurang sehingga menyebabkan api padam dan air tersedot masuk ke dalam gelas.

Sama halnya dalam persamaan gas ideal dimana jumlah mol gas berbanding lurus dengan tekanan gas, maka pada saat jumlah oksigen dalam gelas kaca berkurang maka tekanan dalam gelas pun ikut berkurang.

Hal tersebutlah yang menyebabkan air akan tersedot kedalam permukaan gelas. Sementara lilin di dalam gelas akan padam karena dalam proses pembakaran api memerlukan oksigen.

Bagaimana mudah bukan? Jadi meskipun saat ini kita sedang belajar dari rumah, namun kita masih bisa melakukan praktikum yang menyenangkan. Selain dapat menambah pemahaman. (ary/bud)

Sumber: Penulis adalah Pajar Pajri, Mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Indraprasta PGRI Jakarta

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *