Jembatan Bambu, Selamatkan Ibu Hamil di Lebak Ditandu Menuju Puskesmas

Jembatan Bambu, Selamatkan Ibu Hamil di Lebak Ditandu Menuju Puskesmas

 

JUARAMEDIA LEBAK – Jembatan dari bambu saksi bisu selamatkan Tita (30), yang sedang hamil 9 bulan warga Kampung Muara, Desa Ciladaeun, Kecamatan Lebak Gedong, Kabupaten Lebak terpaksa harus ditandu dibawa ke pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas) setempat.

Suami serta kerabat dekatnya sigap menandu tita melewati jembatan bambu menuju Puskesmas, Ironis jembatan yang dibuat dari 5 batang bambu hasil swadaya masyarakat setempat,akhirnya tita selamat dari perjalanan yang mengerikan.

Hal ini terjadi, karena pasca-bencana banjir dan longsor awal tahun 2020 menerjang wilayah itu, akses jalan maupun jembatan masih rusak.

Kepala desa (Kades) Ciladaeun, Yayat Dimyati membenarkan jika warganya bernama Tita yang tengah hamil terpaksa harus menggunakan tandu melewati sungai ketika akan dibawa ke Puskesmas. Tita merupakan istri dari Jejen (35).

“Iya itu warga saya, sekarang sedang mengandung anak yang ketiga. Saat hendak mengecek kandungan ke Puskesmas pembantu, Ibu hamil itu terpaksa harus ditandu, karena akses jalan dan jembatan tidak memadai,” ujar Yayat, Sabtu (11/07/2020).

Ia mengatakan, Tita harus segera mendapatkan perawatan medis. Karena usia kandungannya hampir memasuki sembilan bulan, dan Ia mengeluhkan jika sebagian tubuhnya tidak bisa digerakkan.

“Setelah di Puskesmas pembantu, Ibu Tita direkomendasikan untuk langsung menjalani operasi cesar di RSUD Adjidarmo Rangkasbitung,” katanya.

Menurut dia, kejadian tersebut bukan kali pertama terjadi, namun sudah sering terdapat warga yang mengalami hal serupa. Itu terjadi, karena tidak ada jembatan aktivitas warga sangat terganggu. Yang kami khawatirkan adalah saat ada kejadian yang sangat urgent seperti kejadian saat ini.

“Kalau sungai sedang banjir, terpaksa harus menempuh jalan lainnya yang lebih jauh lagi. Itu tentunya akan mengancam keselamatan,” ucapnya.

Ia berharap, pemerintah dapat segera melakukan pembangunan jembatan di Kampung Muara yang dapat dilalui oleh kendaraan roda empat. Walaupun hanya jembatan sementara, yang terpenting bisa dilalui mobil.

Sementara itu, Jejen, suami dari Tita mengatakan, operasi sesar telah berhasil dilakukan dan Tita beserta bayinya selamat.

“Anak laki-laki yang baru lahir, rencananya akan diberi nama Hamizan” katanya. (ary/bud)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *