Kadisparda Pandeglang Ingatkan Pengelola Air Panas Cisolong Untuk Safety dan Larang Buka

 Obyek wisata pemandian air panas Cisolong milik swasta

 

JUARAMEDIA PANDEGLANG – Kejadian yang menewaskan bocah 4 tahun di obyek wisata pemandian air panas Cisolong, itu adalah dilokasi milik swasta. Bahkan pihak Pemkab Pandeglang telah menghimbau dan mengingatkan keras untuk tidak buka disaat pandemi Covid-19. Hal demikian disampaikan Kepala Disparda Kabupaten Pandeglang, dr Asmani kepada media, Senin (15/06/20).

Menurut Asmani, bahwa harus di ketahui kejadian atau musibah yang terjadi pada pengunjung hingga meninggal dunia itu berlokasi di pemandian milik swasta, dan pihaknya sudah keras menghimbau, agar jangan buka tapi wisata itu masih saja buka “Kita minta tutup sementara sampai ada instruksi surat bupati untuk New Normal, jika ada yang buka resiko tanggungjawab sendiri,” kata dr Asmani melalui pesan singkatnya di WashApp, Senin (15/06/20)

Dikatakannya, Disparda Pandeglang sudah menghimbau juga pada pengelola pemandian air panas swasta itu untuk melakukan Standarisasi safty di lingkungan objek wisata air panas tersebut.

“Kami sudah himbau keras untuk lakukan standarisasi safty wisata air panas yang anda kelola, di titik titik berbahaya atau hati-hati , bukan hanya mencari keuntungan saja, wisata air banyak resiko.” tandasnya, seraya menambahkan dengan kejadian seperti itu semua dapat mengambil hikmahnya.

“Semoga menjadi perhatian dan pembelajaran untuk wisata lainnya.” harapnya.

Sebelumnya diberitakan, Muhamamad Darel Rafasya (MD) bocah berusia 4 tahun warga Komplek Tegal Padang Kel. Ranging Kec, Taktakan Kota Serang, harus meregang nyawa akibat terpeleset dan tercebur masuk kolam sumber air panas di pemandian Cipanas Cisolong Desa Sukamanah Kecamatan Kaduhejo Pandeglang, Banten, Minggu (14/06/20) sekitar pukul 12.30 Wib.

Keterangan yang dihimpun dari keluarga korban yang enggan disebut namanya, mengatakan, sekira Pukul, 12:30 WIB, keluarga korban datang ke Pemandian Alam Sari Cisolong Pandeglang, menggunakan kendaraan R4 yang di tumpangi, 5 orang dewasa dan 3 anak anak.

Sesampai di cisolong keluarga korban melaksanakan sholat dzuhur yang kemudian istrahat di sebuah saung di luar lokasi pemandian.

Kemudian sekira Pukul, 13:40 WIB, korban bersama Gilang Ramadan (11) dan Chairul Iman (8), turun untuk mandi di kolam anak, lalu selang kurang lebih 5 menit, korban naik ke sebuah patung macan, sambil bercanda dan mengejek kedua temannya itu.

Namun tak selang berapa lama ketika temannya hendak menghampiri dan disaat korban hendak turun dari patung, korban terpeleset dan tercebur kedalam kolam sumber mata air panas.

“Melihat korban tercebur kedua temannya pun berteriak minta tolong. Dengan kepanikan para pengunjung dan keluarga korban mencoba menolongnya yang kemudian korban pun di bawa ke RSUD Pandeglang, akan tetapi korban tidak terselamatkan,” ujar saksi mata yang tak lain masih keluarga korban menjelaskan kronologis kepada awak media, tapi dirinya enggan menyebutkan namanya.

Menanggapi peristiwa tersebut, Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Badak Banten Kabupaten Pandeglang, Samsuni menyesalkan kejadian itu terjadi di lokasi wisata.

“Saya menyesalkan pengelola wisata pemandian Alam Sari Cisolong yang tidak memperhatikan terhadap keamanan lokasi dan keselamatan pengunjung, sehingga menyebabkan pengunjung menjadi korban,” kata Samsuni yang akrab disapa Bang Kopral

Hingga berita ini diturunkan, pemilik atau pun pengelola wisata pemandian Cipanas Alam Sari belum dapat dimintai keterangannya. Begitu pula pihak kepolisian Sektor Polsek Banjar.

Kejadian itu mengegerkan masyarakat Pandeglang dengan beredarnya di group Whatshapp vidio dan poto saat kejadian tersebut. (dni)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *