Lani Pedagang Sayuran di Lebak Terinspirasi RA Kartini Lepas Kemiskinan 

Lani Pedagang Sayur di lebak Terinspirasi RA Kartini Lepas Kemiskinan 

 

Penulis :Arya |Editor :Budy 

 

JUARAMEDIA.COM LEBAK – Lani Yuliani (42) sosok perempuan tangguh, pedagang sayur keliling di Kabupaten Lebak, Banten terinspirasi jejak RA Kartini dengan bekerja keras untuk menopang ekonomi keluarga agar lepas dari kemiskinan dan kebodohan.

“Kami keinginan kuat agar anak-anak bisa mengenyam pendidikan yang baik dan tidak seperti kedua orangtuanya,” kata Lani yang kini tinggal di Kampung Palaton Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Selasa (21/04/2020).

Perjuangan dan kerja keras tanpa kenal lelah yang dilakukan sosok RA Kartini menjadikan kaum perempuan bangkit untuk berlomba-lomba untuk mengisi berbagai pembangunan.

Kebangkitan kaum perempuan itu mampu sejajar dengan laki-laki dalam meraih jabatan maupun profesi tanpa adanya perbedaan gender.

Karena itu, dirinya terinsipirasi jejak RA Kartini untuk menopang ekonomi keluarga dengan berjualan sayuran keliling.

Ia sejak pagi buta sudah berangkat ke Pasar Rangkasbitung untuk membeli aneka sayuran dan pagi hari berangkat menjajagi masuk kampung keluar kampung di Rangkasbitung.

“Kami selama 12 tahun berjualan sayuran mampu mengatasi kemiskinan dan kebodohan,” katanya menjelaskan.

Menurut dia, dirinya berawal kesulitan ekonomi keluarga, mengingat pendapatan suami sebagai buruh tani tentu tidak mencukupi untuk kebutuhan makan dan biaya sekolah anak.

Karena itu, dirinya hanya bermodal Rp800 ribu memilih berjualan sayuran keliling dan sampai kini masih bertahan.

Sebelumnya, kata dia, dirinya berjalan kaki hingga menempuh puluhan kiomter, namun kini menggunakan sepeda motor.

“Kami bisa meraup keuntungan berjualan sayuran berkisar antara Rp75 ribu sampai Rp100 ribu/hari,” katanya menjelaskan.

Ia mengatakan, berjualan sayuran sangat membantu masyarakat, karena jika mereka tidak memiliki uang bisa mengutang juga membangun silatuhrahmi dengan pelanggan yang notabane semuanya kaum ibu-ibu.

Berjualan sayuran itu, seperti saudara sendiri karena pelangganya itu-itu saja.

Dengan demikian, dirinya cukup bijak bagi pelanggan yang mengutang dan tidak melunasi tetap dilayani.

“Kami yakin suatu saat mereka juga melunasi utang,” kata Lani.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *