Hoax! Kembali Beredar Pesan WhatsApp Koneksi Internet Gratis 100 GB

Hoax! Kembali Beredar Pesan WhatsApp Koneksi Internet Gratis 100 GB

JUARAMEDIA.COM – Kembali beredar pesan di WhatsApp soal koneksi internet gratis 100 GB. Eits, jangan langsung tergoda, karena kalian akan menyesal.

Sebelumnya di WhatsApp juga ramai yang mengirimkan pesan berupa koneksi internet gratis 20 GB. Sama seperti yang terjadi sekarang, CEO Digital Forensic Indonesia Ruby Alamsyah mengatakan bahwa itu hoax.

“Dapatkan Internet Gratis 100 GB Selama 90 Hari. Untuk semua operator. Klik di bawah untuk mengaktifkan sekarang,” begitu isi pesan tersebut diakhiri dengan sebuah link yang domainnya xyz.

“Konfirmasi (koneksi internet gratis 100 GB) itu hoax dan sangat mirip dengan yang sebelumnya,” tegas Ruby dalam pesan singkatnya dikutip dari detikINET, Sabtu (21/3/2020) lalu.

Ruby menjelaskan bahwa pesan tersebut merupakan modus dan mirip dengan pesan yang telah beredar sebelumnya. Pelaku ingin mendapatkan kontak-kontak hingga mencuri browsing history korban. Kejahatan siber macam ini banyak beredar ketika orang-orang melakukan work from home.

“Kali ini pelaku hanya memodifikasi script di tampilan awalannya saja sedikit. Selanjutnya, proses yang sama akan dilalui oleh korban sehingga datanya dapat diambil pelaku,” tuturnya.

Bagi pengguna WhatsApp yang menerima pesan serupa seperti di atas, Ruby mengimbau agar masyarakat memikirkan dampak yang akan didapat sebelum mengklik suatu link.

“Sangat penting dilakukan saat kita berinteraksi di dunia digital. Sebelum klik apapun, dari siapapun, kita perlu memastikan bahwa tidak akan ada dampak negatif bagi kita ataupun orang lain bila klik link tersebut,” ungkap Ruby.

Ahli digital forensik ini pun memaparkan ada tiga tips mudah yang dapat dilakukan pengguna WhatsApp jika menerima pesan iming-iming koneksi internet gratis, yaitu:

1. Copy paste link di mesin pencari, cek apakah pernah ada ulasan terkait link tsb.

2. Bila menerima link yang dipendekkan (shorte link) seperti bit.ly, tiny.cc dll, perhatikan link lengkap yang ditampilkan saat akhirnya.

3. Pastikan link URL menampilkan domain instansi resmi. Contoh yg benar:

https://www.apple.com

https://www.kominfo.go.id

Ini contoh alamat URL yang salah :

https://payment.apple.com.blogspot.com

https://kominfo.go.id.freehost.com

“Siapapun yang mengirim, pastikan isi dari website yang dimaksud adalah ditampilkan oleh website yang resmi dan dapat dipertanggungjawabkan,” pungkasnya. (Redaksi)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *