Festival Holtikultura, Durian Asli Kaduhejo Raih Juara Pertama 

Durian Asli Kaduhejo Raih Juara Pertama pada Festival Holtikultura 

Penulis :Deni |Editor :Budy 

JUARAMEDIA.COM PANDEGLANG – Festival Holtikultura kembali digelar, kali ini merupakan festival yang ke 4 kalinya. Sejumlah lomba pun kembali di gelar, salah satunya perlombaan durian lokal asli Kabupaten Pandeglang, dan hasilnya durian asli Kecamatan Kaduhejo keluar sebagai juara pertama.

Kepala Bidang Hortikultura Wahyu Widiyanti mengatakan ada sekitar 10 perserta yang mengikuti lomba durian tersebut, dengan menunjukkan durian terbaiknya kepada panitia.

“Dengan digelarnya Festival Holtikultura setiap tahunnya, kami ingin mengembalikan kejayaan Kabupaten Pandeglang yang identik dengan daerah durian,” ungkap Wahyu usai acara pembukaan festival Hortikultura di sub terminal angkot Cadasari, Rabu (19/02/2020).

Dikatakan Wahyu, pihak Distan akan mengusulkan kepada Kementerian Pertanian untuk di sertifikasi bagi mereka yang menjadi juara festival durian lokal.

“Secara bertahap, Kabupaten Pandeglang sudah mengantongi dua buah durian yang telah tersertifikasi yaitu, durian sepah dan durian si radio,” jelasnya.

Selain itu kata Wahyu, juara durian yang sebelumnya juga sedang mengantri untuk di sertifikasi oleh Kementrian.

“Yang juara sebelumnya sedang antri untuk dilakukan sertifikasi karena tahapannya cukup lama. Yang sudah tersertifikasi ada dua, yang sedang proses ada empat, dan hari ini tiga yang akan kita sampaikan untuk di sertifikasi,” katanya.

Bedi (28) salah satu pemilik durian yang meraih juara pertama dalam lomba durian tersebut mengungkapkan, duriannya merupakan asli dari Kampung Salam, Kecamatan Kadu Hejo, Kabupaten Pandeglang. Durian ini kata Bedi Ia berinama Kanyere atau yang lebih dikenal durian Emas.

“Yang juara satu itu namanya kanyere, itu lokal asli dari Kampung Salam, Kecamatan Kadu hejo,” kata Bedi,

Ia memastikan, bahwa durian Kanyere atau durian Emas itu merupakan asli dari Kecamatan Kadu Hejo, karena menurutnya pohon durian tersebut hanya ada di Kampung Salam, Kecamatan Kadu hejo.

“Kalau bibit hanya di Kadu Hejo, tidak ada lagi di luar. Soalnya itukan pohon jaman dulu,” terangnya.

Dikatakan Bedi, harga durian Kanyere yang biasa Ia jual di pinggir jalan harganya sangatlah variatif, tergantung besar kecilnya durian tersebut. Sebelum ikut lomba pun, Durian Kanyere atau Durian Emas ini sudah terkenal karena bentuknya yang kecil, dalamnya yang kuning emas, serta memiliki rasa manis dan legit.

“Kalau yang kecil sekitar 50 dan 60 ribu, itu sebesar kepalan tangan. Ya bedanya kecil, kuning, enak,” jelasnya.

Sementara Bupati Pandeglang Irna Narulita berharap seluruh durian lokal yang sudah bersertifikasi harus terus dibudidayakan, sehingga durian lokal Pandeglang ini bisa dikenal diseluruh wilayah indonesia.

“Kalau sudah disertifikasi tidak ada yang bisa mengklaim walaupun itu ditanam diluar Pandeglang. Silahkan perbanyak agar orang luar juga bisa menanam durian lokal Pandeglang,” katanya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *