Pesantren Soko Guru Pendidikan Nasional

Penulis : Arya | Editor : Budi Harto

JUARAMEDIA COM LEBAK – Disahkannya Undang Undang (UU) Pesantren oleh Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) menjadi kado terindah bagi para Kyai pengasuh Pondok Pesantren dan Santri di Hari Santri Nasional (HSN) ke-2.

“Disahkannya UU Pesantren untuk mengokohkan Pendidikan Pesantren, dengan kekhasanya dan karakternya,” kata Drs. Iip Makmur Anggota DPRD Provinsi dari Fraksi PKS, kepada Juaramedia.com disela-sela acara Halal Bi Halal Alumni Ponpes Fadehlu Robby, Kampung Situ Cisantri, Cilograng, Lebak, Banten, Senin (21/10/19).

Ia menjelaskan, ke khasan Pendidikan Pesantren di akomodir dan di kuatkan, baik Pendidikan Diniyah formal dan Non formal maupun satuan Pendidikan “Muadalah” yang di anut banyak Pesantren di Indonesia, yang paham tentunya para Kyai Pimpinan Pondok Pesantren.

“Pesantren soko guru pendidikan nasional, ulama dan pesantren mewariskan indonesia merdeka,” ungkap Iip.

Menurutnya, pondok pesantren banyak melahirkan ulama, santri sampai Presiden RI Ke-4 KH Abdurrahman Wahid (Gusdur), dan tentunya Wakil Presiden sekarang KH. Ma’ruf Amin.

Iip mengaku 10 tahun menimba ilmu di Pondok Pesantren Al Hidayah Cibeber, Al Fadhilah Cibadak Sukabumi dan Pondok Pesantren Al Jawami Bandung,ia bersyukur dan bahagia santri diberi peran penting dalam pembangunan bangsa.

“Saya sebagai santri berharap bukan hanya diakui Hari Santri, tetapi perlu perhatian untuk lembaga pondok pesantren. Karena pondok merupakan lembaga pendidikan tertua di Indonesia yang telah melahirkan tokoh-tokoh Bangsa,” imbuhnya.

Ia menambahkan, sudah sepantasnya dan tanggung jawab bersama memuliakan ulama dan santri, menghormati posisinya dan memajukan sistim, kultur dan ke khasan Pendidikan Pesantren.

“Tak lupa saya ucapkan Hari Santri Nasional yang ke-2. Semoga Pendidikan Pesantren semakin Kokoh dalam mencetak generasi bangsa yang beriman, bertakwa berakhlak mulia menuju Indonesia Baldatun toyyibatun wa rabbun ghofur,” pungkas Iip.