Bupati Akan Serahkan Langsung Mobil Angkutan Pedesaan Ke Lokasi Bumdes

PANDEGLANG – Tiga unit kendaraan operasional Angkutan Pedesaan bantuan hibah dari Kementerian Desa (Kemendes) RI tahun 2019 untuk Bumdes di Kabupaten Pandeglang berupa mobil Ellep tiga perempat merk Isuzu hingga saat ini belum diserahkan kepada penerima. Hal itu dibenarkan oleh Kepala Seksi (Kasi) angkutan Dishub Pandeglang, Iman Subakti kepada media, Kamis (12/09)

Menurut Iman, secara simbolis pemberian bantuan kendaraan Angkutan Pedesaan untuk Bumdes dilakukan oleh Bupati Pandeglang, Irna Narulita bertepatan pada peringatan HUT RI 17 Agustus 2019 lalu diterima oleh Kepala Desa (Kades) Batu Hideung, Kecamatan Cimanggu, Paniis Kecamatan Koroncong, dan Kades Rancaseneng Kecamatan Cikeusik.

“Insyallah ketiga kendaraan mobil angkutan pedesaan itu akan diserahkan oleh Ibu Bupati langsung agar bisa dalam peningkatan usaha Bumdes untuk membantu masyarakat setempat, baik itu untuk angkutan umum dan pelajar di wilayah desa tersebut. Intinya masyarakat dapat memanfaatkan keberadaan kendaraan itu melalui Bumdes. Itu harapan ibu bupati adanya bantuan itu.” jelas Iman.

Iman juga menjelaskan bahwa Kabupaten Pandeglang bisa mendapatkan bantuan kendaraan angkutan pedesaan tiap tahun sejak 2017 adalah upaya Pemkab setempat.”

“Sesuai arahan ibu bupati pelaksanaan penyediaan kendaraan angkutan pedesaan yang kita lakukan berjalan sesuai ketentuan dan mekanisme yang berlaku,” ujarnya.

Kata dia, Seperti tahun 2017 merk Mitshubisi sistem lelang diberikan pada Desa, 2018 merk Toyota sistem GSO atau E-Katalog diberikan pada Desa Muruy, Kecamatan Menes, Bangkuyung Kecamatan Cisata, Surianeun-Patia, dan Cikadu-Cibitung dan 2019 merk Isuzu dengan lelang cepat tidak menggunakan E-Katalog karena tidak muncul di LKPPnya.

“Alhamdulillah anggaran dari APBN itu bisa terserap sesuai ketentuan yang ada, sehingga Pandeglang mendapatkan bantuan itu tiap tahun. Dan tahun 2020 nanti ibu bupati mengusulkan 11 unit sesuai SK Desa Tertinggal dari Kemendes RI, mudah-mudahan dapat terealisasi sesuain harapan,” terangnya.

Ditambahkannya, selama tiga bulan pihaknya melakukan monitirong sebagai bentuk pertanggungjawaban.

“Kita terus monitoring pada penerima bantuan, agar bisa tepat sasaran penggunaan dan pemanfaatannya sesuai harapan.” pungkasnya. (dni/yaris)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *